PANGKALPINANG, LASPELA – Pengembangan Pelabuhan Belinyu menjadi Pelabuhan Ekspor Impor, dimana salah satu Project Strategis Nasional (PSN) yang dapat menjadi peluang bagi Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Bangka Utara.
“Atau saat ini lebih dikenal juga sebagai Kawasan Strategis Nasional, dan apa yang strategis itu, kita yang mendorongnya” kata Gubernur Babel Erzaldi Rosman dalam audiensi dengan Forum Komunikasi Daerah (Forkoda) Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Bangka Utara yang dilaksanakan di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur, Senin (03/1/2022).
Menurut Erzaldi, karena Pelabuhan Belinyu dalam proses penambahan dermaga dan telah dilakukan penetapan alur. Pada bulan Januari 2022 akan segera diselesaikan. Untuk pengembangannya tidak melalui APBN atau APBD tetapi kerja sama kemitraan oleh Pelindo kepada pihak-pihak yang bisa membantu dan berkepentingan atas pengembangan pelabuhan ini.
“Pelabuhan Belinyu sangat dijanjikan dapat disandari cruiser atau kapal pesiar berkapasitas 3000 orang, tetapi karena pandemi, sehingga belum dapat merealisasikan dermaga yang panjang,” ujarnya.
Dikatakan Erzaldi, saat ini panjang dermaga totalnya satu sisi sudah 270 meter dan sisi lainnya 90 meter dengan dua trestle (jembatan) baru. Pengembangan dermaga ini akan terus ditambah tiap sisi-sisinya.
“Artinya, ketika Pelabuhan Belinyu menjadi project PSN, kita berharap banyak kegiatan-kegiatan nasional yang tersambung di situ. Misal, jembatan penyambung Bakit-Belinyu yang menjadi salah satu target. Jika PSN ini jadi, akan dibuat jalur jalan yang menyambung hingga lintas timur. Saat ini, trans Bangka sudah dimulai dari Bangka Selatan dan berakhir di Bangka Barat,” jelasnya.
Disampaikan Erzaldi, apalagi saat ini Pemprov Babel, melalui Biro Pemerintahan terakhir kali berkonsolidasi dengan Kemendagri bahwa moratorium Bangka Utara belum bisa ditindaklanjuti, dalam arti harus ada upaya-upaya yang lebih besar.
“Terdapat satu kemungkinan peluang menjadi pintu membuka moratorium dengan adanya kegiatan besar yang berimbas kepada masyarakat setempat melalui Project Strategis Nasional (PSN),” tuturnya.
Ia menambahkan, jika PSN ini didukung berbagai pihak, maka menurutnya akan menjadi peluang pintu masuk upaya moratorium dan PSN ini dapat membuka usulan yang dimaksud untuk Bangka Utara.
“Maka untuk memancing PSN besar lain, salah satu potensinya adalah harus menetapkan Belinyu ini sebagai kawasan industri. Ini membutuhkan dukungan kalian,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Babel Amry Cahyadi, mengatakan bahwa apa yang disampaikan Gubernur Erzaldi merupakan ide yang perlu didukung bersama. Diharapkan hasil ini pun dapat disampaikan kepada teman-teman DPR RI maupun DPD perwakilan Babel agar menggiring dan menguatkan rencana ini.
“Kami berharap Forkoda tidak hanya mengirimkan surat pengajuan Belinyu sebagai kawasan industri tetapi juga kajian teknis karena level ini adalah level pusat,” ungkapnya.
Disamping itu, Deny Abidin mewakili Forkoda bersyukur atas apa yang disampaikan Gubernur Erzaldi kepada pihaknya. Dirinya menyampaikan bahwa daerah ini memiliki empat tanjung yang sangat berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga arus yang dulu pernah beroperasi sebagai salah satu pembangkit terbesar di Asia Tenggara.
“Saya ingin mengangkat potensi Belinyu sebaik-baiknya. Tidak hanya itu, selain port samudra, sumber daya alam industri, dan potensi geopark juga dimiliki Belinyu,” tutupnya.(wa)