PANGKALPINANG, LASPELA – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar rapat paripurna dalam rangka HUT ke-21 Bangka Belitung, di Gedung DPRD Babel, Sabtu (20/11/2021).
Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Babel Herman Suhadi, Wakil Ketua DPRD Babel, Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Staff Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kemendagri, Hamdani, Anggota DPRD Babel, Forkopimda di lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta tamu undangan lainnya.
Dalam rapat paripurna juga itu sempat menyinggung terkait royalti PT. Timah untuk Pemprov Babel agar ditingkatkan dalam rangka pembangunan Babel.
“Pemprov Babel bersama dengan DPRD terus memperjuangkan royalti timah ke pusat. Apalagi, saat ini Babel sudah berdiri sendiri selama 21 tahun, sudah sepatutnya mendapat royalti lebih besar lagi untuk membangun daerah,” kata Gubernur Babel Erzaldi Rosman kepada awak media usai rapat menghadiri Rapat Paripurna dalam rangka HUT ke-21 Bangka Belitung di DPRD Babel, Sabtu (20/11/2021).
Gubernur Erzaldi mengatakan, secara khusus Staf Ahli Mendagri menyampaikan akan diadakan rapat penyusunan Undang-undang Keuangan Daerah yang juga berkenaan royalti daerah.
“Akan diadakan rapat penyusunan keuangan daerah di Komisi XII (Sebelas) DPR RI yang berkenaan salah satu royalti ini, bisa juga kita disarankan untuk ke DPR. Ya mudah-mudahan saran beliau akan kita ikuti,” kata Erzaldi.
Dikatakan Erzaldi, upaya kenaikan royalti timah dari sebesar 3 persen kembali diungkapkan dalam Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-21 Bangka Belitung.
Pasalnya, Babel yang sudah ditambang ratusan tahun hingga saat ini dan memberikan pemasukan ke negara, tapi tidak mendapatkan pembagian hasil dengan persentase yang besar, bertambahnya nilai royalti diharapkan kedepannya akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Herman Suhadi mengatakan keinginan kenaikan royalti ini bukan dari forum koodinasi pimpinan daerah (Forkopimda) tapi dari masyarakat Babel.
“Kami sudah berencana bersama forkopimda mendatangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan keuangan terkait royalti ini,” katanya.
Herman menjelaskan, Babel ini dengan geografis yang berbeda, sehingga diperlukan anggaran yang cukup besar untuk membangun Babel.
“Sumber yang dipercaya untuk membangun Babel ini, kata Herman, yaitu royalti PT.Timah untuk Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Herman menambahkan, tidak itu saja, baik eksekutif dan legislatif berharap tidak hanya royalti yang didapatkan Babel, tetapi saham yang ada di PT Timah setidaknya dapat dimiliki Babel untuk daerah penghasil dan penyumbang pendapatan negara.
“Sampai hari ini dari dulu hanya 3 persen, kamimohon bisa mencapai 6 persen, sebab jika demikian bisa terealisasi sebesar Rp 80 miliar untuk membangun daerah. Dan kita juga berharap saham Pemprov Babel di PT. Timah ada rasa agar lebih memiliki,” tutupnya.(wa)