Ekonomi Bangka Belitung Tumbuh Tinggi
 

PANGKALPINANG, LASPELA- Perekonomian Bangka Belitung semakin meningkat pada triwulan II 2021. BPS mencatatkan kinerja ekonomi Bangka Belitung tumbuh tinggi sebesar 6,85% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,97% (yoy). Peningkatan tersebut utamanya didorong oleh kinerja sektor eksternal yang meningkat sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang semakin kuat sehingga turut mendorong peningkatan volume perdagangan global termasuk ekspor komoditas unggulan Bangka Belitung.

Peningkatan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan ini didorong oleh membaiknya kinerja ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 73,68% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 4,35% (yoy). Perbaikan kinerja ekspor terutama ditopang oleh peningkatan permintaan dari negara mitra dagang utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Singapura.Hal ini tercermin dari peningkatan harga logam timah pada triwulan II 2021 dengan rata-rata sebesar 29.076 USD/MTon atau tumbuh 85,03% (yoy), sementara pada Juli 2021 harga rata-rata logam timah berhasil menyentuh 33.049 USD/MTon dan mencapai nilai tertinggi sejak 1 dekade terakhir. Adapun komoditas unggulan lainnya seperti CPO, karet, dan lada juga menunjukkan tren peningkatan harga selama triwulan II 2021.

Perkembangan positif sektor eksternal juga mendorong perbaikan kinerja investasi yang tumbuh positif sebesar 6,36% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 2,83% (yoy). Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif sebesar 4,61% (yoy), setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,24% (yoy), didorong oleh perbaikan kinerja LU utama yang mendorong konsumsi rumah tangga ditengah perayaan HBKN Idul Fitri. Sejalan dengan hal tersebut, konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sebesar 5,22% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 6,17% (yoy), didorong oleh realisasi gaji ke-13 dan 14 ASN.
Dari sisi stabilitas sistem keuangan, laju konsumsi masyarakat tercermin dari membaiknya pertumbuhan kredit konsumsi ditengah meningkatnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Kredit konsumsi di Bangka Belitung tumbuh sebesar 0,76% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,56% (yoy). Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya kredit kepemilikan rumah hingga 4,53% (yoy). Sementara itu, DPK perorangan tumbuh sebesar 12,13% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar dari 8,67% (yoy).
Di sisi lapangan usaha, kinerja sebagian besar LU melanjutkan perbaikan, khususnya LU utama yaitu industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan. LU industri pengolahan tercatat tumbuh sebesar 7,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,16% (yoy). Demikian halnya dengan LU pertambangan dan penggalian yang juga mengalami perbaikan kinerja sebesar 4,11% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,69% (yoy). Perbaikan kedua kinerja LU dimaksud didorong oleh perbaikan kinerja industri pengolahan, khususnya logam timah karena meningkatnya permintaan logam timah sebagai bahan baku industri elektornik, semi konduktor maupun mobil listrik di tengah peningkatan harga komoditas global, peningkatan jumlah smelter yang memenuhi persyaratan ijin ekspor logam timah, serta dukungan pemerintah daerah untuk mendorong kinerja LU pertambangan.

Selanjutnya, sektor perdagangan juga tercatat mengalami perbaikan didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri. Aktivitas usaha pariwisata yang tercermin dari LU transportasi dan pergudangan serta LU penyediaan akomodasi dan makan minum tercatat tumbuh masing-masing sebesar 32,99% (yoy) dan 14,88% (yoy) lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Membaiknya kinerja aktivitas usaha pariwisata sejalan dengan program vaksinasi yang terus berjalan, dan implementasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) sehingga menarik minat wisatawan domestik. Sementara itu, LU pertanian tercatat tumbuh sebesar 0,79% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,14% (yoy), didorong oleh penurunan produksi kelapa sawit sesuai dengan pola siklikal tahunannya.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan terus membaik sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi global yang semakin kuat dan dorongan stimulus kebijakan yang berlanjut. Namun demikian, dengan perkembangan COVID-19 yang meningkat saat ini di wilayah Prov. Kep. Bangka Belitung, maka upaya pengendalian sangat diperlukan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Oleh karena itu, upaya pengendalian yang dilakukan pemerintah melalui PPKM Level 3 dan Level 4 perlu didukung oleh seluruh masyarakat.
Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan instansi/lembaga terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi. Bank Indonesia bersama pemerintah daerah juga mendorong percepatan digitalisasi ekonomi melalui perluasan pemanfaatan sistem pembayaran non tunai (penggunaan QR Code Indonesia Standard – QRIS), pengembangan UMKM go digital, intensifikasi digitalisasi produk dan layanan publik, promosi kegiatan wisata, dan optimalisasi realisasi fiskal pemerintah daerah. Bank Indonesia bersama dengan Otoritas Jasa Perbankan (OJK) juga sudah melakukan vaksinasi massal sebanyak 500 dosis vaksin yang ditujukan kepada karyawan industri jasa keuangan dan masyarakat sekitar di ruang lingkungan Bank Indonesi Bangka Belitung.

Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi pada tahun 2021.(rilis/**)