Tahun Ayam Api Tahun Kompetitif

Ilustrasi

TAHUN Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Tahun ini Imlek dirayakan pada 28 Januari dan merupakan perayaan ke-2.568. Berdasarkan kalender Tionghoa, tahun ini merupakan tahun ayam api. Ayam memang memiliki sejumlah sifat yang patut diperhitungkan.

Dia berotak tajam, berpenampilan rapi, teliti, teratur, pandai mengambil keputusan, tegas dan waspada. Ayam dikenal sebagai binatang yang lincah dan memiliki stamina mengagumkan.

“Tahun ayam api disebut sebagai tahun kompetitif. Hal itu menilik dari sifat tahun ayam api yang dinamis dan kreatif,” ujar ahli fengsui Budi Satrio, Selasa (24/1). Untuk itu, lanjut Budi, jika dikaitkan dengan bisnis, tahun ini dituntut usaha yang menuntut kreativitas.

“Mereka yang memiliki kreativitas tinggi akan lebih maju dan berkembang, utamanya di bidang teknologi dan informatika,” papar Budi. Bisnis lainnya yang menguntungkan, lanjut Budi, properti dan pertambangan.

“Hasil tambang berprospek di tahun ayam api ini,” tandasnya. Pada bagian lain, Budi mengatakan sifat tahun ayam memiliki karakter ‘tukang kawin’. Hal itu memungkinkan persentase ‘perselingkuhan’ lebih tinggi daripada 2016. ‘Perselingkuhan’ itu bukan identik dalam hubungan suami istri atau pasangan, tetapi lebih secara umum.

“Seperti partnership dalam pekerjaan. Untuk itu, Anda harus berhati-hati bila ingin pindah kerja. Harus dipikirkan secara cermat agar tidak salah dalam melangkah,” ujar Budi. Pesan kehati-hatian itu, menurut Budi, utamanya bagi mereka yang memiliki shio kelinci dan shio babi. Namun, shio naga, monyet, ular, dan tikus diprediksi memiliki keberuntungan.

Reuni Keluarga

Pada bagian lain, perayaan Tahun Baru Imlek merupakan waktu bagi warga Tionghoa untuk berkumpul bersama seluruh anggota keluarga untuk merayakan hasil kerja setahun dan berharap keberuntungan di tahun berikutnya. Tidak mengherankan tradisi Imlek yang paling utama ialah reuni bersama seluruh anggota keluarga, bagi-bagi angpau, dan makan malam bersama. Hal itu pula yang dilakukan jebolan empat besar Indonesia Idol Helena Andrian. Penyanyi kelahiran 5 September 1984 itu selalu berkumpul pada saat malam Tahun Baru Imlek.

“Imlek memiliki momen istimewa. Kami berkumpul dalam suasana keakraban, temu kangen, dan bersenang-senang bersama keluarga besar,” tutur Helena. Dalam perayaan itu, lanjut Helena, keluarganya selalu menyajikan makanan khas spesial, yakni semur bandeng.

“Makanan itu selalu ada di setiap Imlek. Mama dan tanteku yang bikin,” tuturnya. Hal teristimewa lainnya dan ditunggu-tunggu anggota keluarga ialah bagi-bagi angpau.

“Kalau dulu saat masih kecil, saya dapat angpau. Kalau sekarang, saya justru harus bagi-bagi,” ucap Helena yang berharap di tahun ayam api ini bisa lebih sukses dan sejahtera. Berbeda halnya dengan aktor sekaligus MC Ferry Salim. Pemeran film Ca Bau Kan tersebut mengaku tidak punya persiapan khusus menjelang Tahun Baru Imlek, terlebih setelah ibundanya meninggal. Ketika Tahun Baru Imlek, ujar Ferry, kebiasaan yang dilakukan ialah berkunjung ke sanak keluarga dan memberikan angpau.

“Biasa aja, paling memberi angpau. Akan libur kerja karena Hari Raya Imlek. Imlek, menurut saya, bukan sesuatu yang spesial, tapi melihatnya lebih seperti tradisi, berbeda seperti zaman saya masih kecil dan ibu saya masih hidup, kami kumpul di rumah ibu saya. Setelah ibu saya meninggal, tidak harus dibuat persiapan (Imlek) yang lebih,” tutur pria kelahiran Palembang, 8 Januari 1967 itu.

Sumber: Media Indonesia