Kapolres Bongkar Ponton di Kolong Merbuk, Kenari, Pungguk

KOBA, LASPELA– Kapolres Bangka Tengah (Bateng), AKBP Slamet Ady Purnomo memimpin 110 Personil membongkar ponton-ponton tambang timah ilegal di lahan eks PT Koba Tin di Kolong Pungguk, Merbuk, dan Kenari, Kecamatan Koba, pada Senin (10/5/2021).

AKBP Slamet Ady Purnomo mengatakan bahwa pihaknya sudah berulang kali melakukan penertiban, himbauan, serta melaksanakan razia, namun para penambang ilegal terus berulang kali melakukan kegiatan penambangan ilegal di lokasi tersebut.

Kapolres menyayangkan aktivitas penambangan yang masih dilakukan, padahal para pemimpin, pejabat, dan pihak terkait sudah datang langsung meninjau lokasi dan meminta agar lokasi Kolong Merbuk, Kenari, dan Pungguk dikosongkan dahulu sebelum ada regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Ini sangat menyedihkan dan amat disayangkan, di mana terakhir kali bahwasanya Pemerintah Daerah, Polres Bateng, Polda, anggota DPR RI dan Bapak Dirjen Minerba dari Kementerian ESDM telah datang meninjau dan mengambil langkah-langkah yang nantinya akan menjadi suatu kebijakan sehingga masyarakat dapat melakukan ataupun dapat menjadi bagian dari eks PT Koba Tin yang selama ini menjadi polemik,” katanya.

“Hal tersebut sama saja tidak menghargai para pimpinan, pejabat, orang yang mewakili aspirasi masyarakat untuk memecahkan masalah ini,” ungkapnya.

Dalam aksinya itu, kapolres mengaku sudah mendapat restu dari Mapolda Bangka Belitung untuk melakukan pembongkaran, pembubaran, serta melakukan penyitaan terhadap para penambang ataupun ponton TI ilegal untuk kemudian dilakukan pendalaman penyelidikan guna mengungkap dalang dibelakangnya.

“Kami melakukan tindakan tegas yaitu membongkar 5 ponton karena masyarakat tidak juga sadar dan tetap melakukan penambangan,” ungkapnya.

“Pemilik 5 ponton ini saya tekankan harus hadir di Polres Bateng dalam waktu satu minggu ini, jika tidak saya akan mencari dan menemukannya,” katanya.

Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat khusunya para penambang untuk menghargai pimpinan dan perwakilan-perwakilan yang ada di pemerintah daerah yang sudah mau mengambil langkah-langkah untuk pengelolaan eks PT Koba Tin.

“Saya yakin ini bukan hanya masyarakat yang betul-betul membutuhkan, tapi ada oknum-oknum di belakang ini yang menggerakkan dan saya akan tunggu sampai mana mereka akan berbuat ini,” katanya.(Jon)