PANGKALPINANG, LASPELA – Pengembangan Logam Tanah Jarang (LTJ) berpotensi sangat besar untuk menjadi komoditi yang strategis, signifikan dan kunci masa depan. Hanya saja kalau dimanfaatkan dan dikelola dengan cara profesional tentu akan berimbas pada menggeliatnya ekonomi masyarakat.
Anggota komisi 7 DPR RI, Bambang Patijaya (BPJ) saat menjadi pemateri Focus Group Discussion (FGD) Pengkajian Lemhanas RI di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur Provinsi Babel, Selasa 27 April 2021 mengatakan Bangka Belitung bisa saja menjadi contoh pengelolaan LTJ yang profesional asalkan secara hulu dan hilirnya diisi oleh orang-orang profesional serta didukung regulasi yang jelas.
“LTJ yang merupakan potensi daerah dinilai terlalu besar untuk diabaikan. Hanya saja barang ini belum tau letaknya. Kalau diabaikkan banyak potensi ekonomi yang juga diabaikan. LTJ memiliki nilai ekonomi besar jika dikelola secara profesional,” kata BPJ.
Disebutkannya pula, dalam memaksimalkan pengembangan LTJ diperlukan kolaborasi untuk menciptakan ekosistem seperti harus mengetahui secara utuh barang LTJ itu untuk apa dan bagaimana ketersediaannya juga harus diketahui secara jelas.
BPJ mencontohkan untuk di Bangka Belitung sendiri saat ini banyak terdapat LTJ. Namun, baru zirkon yang diatur regulasinya, sehingga perlu dilakukan pengaturan untuk memaksimalkan potensi tersebut. Lebih lanjut disampaikannya pula bahwa zirkon sebenarnya diambil dari mineral ikutan logam timah, selain zirkon mineral lainnya adalah elminit. Kalau diekstrakkan kembali maka akan didapat monazite kemudian thorium dan uranium.
Meski demikian kata BPJ, ada satu hal yang menjadi kendala utama pengembangan LTJ ialah saat ini belum terbangunnya indistri hilir skala besar yang melakukan pemanfaatan itu di dalam negeri. BPJ beranggapan kalau industri hilirnya dapat dibangun dalam negeri maka akan berimbas pada peningkatan devisa negara serta berimbas pada peningkatan PAD bagi daerah penghasil LTJ.
“Prioritas industri strategis nasional yang akan memanfaatkan LTJ perlu didefinisikan dan didukung pemerintah. Saat ini kebijakan energi nasional belum berpihak pada pengembangan dan pemanfaatan LTJ sebagai sumber energi terbarukan. Kalau ini dapat dimaksimalkan tentu akan berdampak pada meningkatnya ekonomi,” katanya.(wa)
Leave a Reply