Tanaman Nipah, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

KOTA WARINGIN, LASPELA – Tanaman nipah jadi salah satu potensi kekayaan alam Bangka Belitung yang kini semakin dikembangkan. Tidak hanya buahnya, daun hingga lidi dari tanaman nipah ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Potensi produk nipah kini sudah masuk ke pasar internasional. Peluang ini menjadikan pemanfaatan nipah dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

Karenanya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya menggiring kreativitas kerajinan lidi dan daun nipah memiliki nilai tambah sehingga dapat memasuki pasar internasional. Dirinya berharap hal tersebut memotivasi pengrajin nipah di Bangka Belitung.

Dalam kunjungannya ke Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Perdesaan ‘Matahari’ di Dusun Sungai Dua, Desa Kota Waringin Kabupaten Bangka, Selasa (20/04/21), Melati Erzaldi mendorong para perempuan pengrajin untuk terus berkarya dan berkreasi menjadikan produk yang lebih bermanfaat.

“Semoga menjadi berkah dalam berkarya dari bahan dasar lidi nipah ini sehingga nantinya dapat diekspor ke luar negeri,” ungkap Melati Erzaldi memberi semangat kepada Ibu-ibu pengrajin.

KUBE Matahari yang diketuai Ibu Matahari, memiliki anggota pengrajin sebanyak 30 orang. Memulai usaha dari kreasi membuat piring berbahan dasar lidi kelapa. Namun, sejak tahun 2014 KUBE Matahari mulai memanfaatkan lidi dan daun nipah.
Selain memenuhi ratusan orderan piring, kreasi lain juga dibuat yakni membuat lampion, bingkai cermin, keranjang untuk baju, kotak tisu hingga tempat air mineral gelas.

“Kami siap membuat produk apapun sesuai permintaan pasar, “ungkap Ibu Matahari menjelaskan.

Diakuinya, bahwa pengrajin kerap harus lembur hingga dini hari dikarenakan menyelesaikan target pesanan konsumen. Sejauh ini, produknya memang masih dipasarkan di tingkat nasional dan lokal. Kebanyakan pesanan adalah pesanan produk khusus.

Diakui Ibu Matahari, kreativitas pengrajin ini juga mendatangkan manfaat bagi anggotanya karena hasil penjualan mereka selama ini sangat membantu ekonomi keluarga.

“Kami berbagi rezeki bersama, walaupun keuntungannya sedikit”, ungkapnya.

Ibu Matahari juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten Bangka serta Dekranasda Babel yang telah banyak memotivasi dan membantu perkembangan industri kecil secara bergulir mulai dari pelatihan hingga bantuan alat seperti alat tenun lidi, pemintal tali, mesin jahit, kompresor dan sebagainya hingga usaha ini dapat dijalankan dengan lebih maksimal.

Dikatakannya, sebelum pandemi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov. Babel juga telah memfasilitasi kelompok ini untuk demo kerajinan di Transmart Pangkalpinang. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap satu minggu sekali.

“Kami berharap, kami dapat terus melanjutkan karir sebagai pengrajin hingga produknya dapat rutin diekspor,” ungkapnya.

Dalam kunjungan ini, Melati Erzaldi juga memesan kotak yang dibuat dari daun nipah dan daun pandan untuk dijadikan wadah potongan daging qurban saat Hari Raya Idul Adha mendatang.

“Disperindag Babel akan menghubungi Polman Babel agar dapat membuatkan mesin pemotong untuk mal tempat air mineral gelas agar mempunyai standar ukuran dan mempercepat proses produksi,” ungkapnya melihat produk ini masih diproduksi secara manual menggunakan pisau cutter untuk membuat lubang-lubangnya.

Kunci semangat dalam berkarya, menurut Melati Erzaldi penting karena wadah ini adalah tempat untuk memberdayakan diri sendiri. Berkumpul berjam-jam dan bisa menghasilkan uang untuk membantu keluarga.

“Modal kita adalah sehat, maka jaga protokol kesehatan terlebih kita sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadan,” tegasnya mengingatkan kembali bahwa pandemi belum selesai.

Pada kesempatan ini, Melati Erzaldi bersama Disperindag Babel juga menyampaikan bantuan paket sembako sebanyak 30 paket dalam rangka Ramadan untuk semua anggota KUBE Matahari.rill/(wa)