KOBA, LASPELA– Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama Direktur Utama (Dirut) Bank Sumsel Babel (BSB), Achmad Syamsudin, Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman, dan Dirut PT Berkah Rempah Makmur, Agus Supriyono melaksanakan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pelayanan Jasa Perbankan Kepada Petani Jahe Merah Provinsi Babel dengan nilai plafond sebesar Rp. 400 Milyar untuk 400 Petani Jahe Merah se-Babel, bertempat di Rumah Ibu Sila, Kelurahan Arung Dalam, Kecamatan Koba.
Dalam sambutannya, Erzaldi mengatakan bahwa program KUR merupakan satu diantara berbagai program pemerintah untuk mengoptimalkan program peningkatan ekonomi nasional. Ia menuturkan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kendati Pandemi Covid-19 belum berkesudahan, kita tidak lantas berdiam diri, tetap berusaha dan berinovasi untuk menghadapi tantangan kedepan, satu diantaranya dengan fokus pada pengembangan dua komoditi yaitu Jahe Merah, dan Porang,” katanya, Rabu (17/3/2021).
Erzaldi mengungkapkan bahwa pemilihan dua komoditas tersebut telah melalui tahap observasi, dan yang terpenting menurutnya adalah ada jaminan bahwa hasil panen kedua komoditas tersebut akan dibeli.
“Artinya ada pasar di situ, jangan sampai nanti kita menyuruh petani menanam, pakai fasilitas KUR pula, begitu panen tidak ada yang beli,” ungkapnya.
“Ini polanya sudah diracik sedemikian rupa, bibitnya pun unggul, sehingga nanti apa yang dihasilkan dari cocok tanam Jahe Merah ini akan sama karena sudah ada standarnya, kami tidak mau resikonya ada di petani, dan petani hanya dibekali uang Rp. 1 juta untuk upah merawat, sedangkan sisanya sudah di dalam media tanam dan sarana pendukung lainnya seperti pupuk,” sambungnya.
Sementara, Achmad Syamsudin mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung program Pemerintah Babel yang satu diantaranya adalah dukungan KUR kepada Petani Jahe Merah.
“Yang menarik adalah 150 dari 400 petani rumah tangga ini adalah ibu-ibu, bisa dibayangkan kalau ibu-ibunya dan suaminya juga bekerja maka pendapatan rumah tangganya cukup bagus,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa keberhasilan sebuah kegiatan usaha masyarakat yang menurutnya masuk ke kategori Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pendanaan, pembinaan, dan akses pasar.
Menurutnya pula ketiga hal tersebut sudah tersedia saat ini, dimana BSB sebagai pendanaan, Pemprov Babel dan Pemkab Bateng sebagai pembinaan, dan PT Berkah Rempah Makmur sebagai akses pasar.
“Ini sebenarnya berhasil, makanya kita dukung,” tandasnya.
Agus Supriyono mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkolaborasi bersama Pemrov Babel dan BSB selama 6 bulan terakhir terkait hal teknis dan non teknis sehingga akhirnya dapat dilaunching pada hari ini.
“Kami sebagai operator antara BSB dan masyarakat Babel, juga sebagai pembelinya, sehingga sinergitas antara tiga komponen yang disampaikan Pak Dirut BSB tadi seharusnya bisa berjalan,” ungkapnya.
Menurutnya, akan ada 400 sampai 600 petani setiap bulannya hingga nantinya dalam waktu 10 bulan akan menciptakan suatu simbiosis produksi yang berkelanjutan.
“Dengan dukungan BSB, pemerintah, dan masyarakat yang sangat welcome membuat kami yakin bahwa di sini akan menjadi sentra Jahe Merah Nasional,” harapnya.
“Saya sudah keliling Indonesia, baru kali ini terjadi KUR Jahe Merah di Indonesia, bersama BSB ini mengukir sejarah,” pungkasnya.(Jon)
Leave a Reply