PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pangkalpinang telah memberikan izin kepada 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 4 Sekolah Dasar (SD) di Kota Pangkalpinang untuk mengadakan simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
Eddy Supriadi selaku Kepala Dindikbud Pangkalpinang menuturkan, hanya sekitar 10 persen dari total 110 sekolah SD dan SMP, baik negeri dan swasta yang mengajukan untuk diadakan simulasi KBM tatap muka.
“Sekolah yang mengajukan ada 10 persen dari 110 sekolah di Pangkalpinang, 8 SMP dan 4 SD kita izinkan simulasi tatap muka tapi ini bukan pembelajaran,” ujarnya, Senin (22/2/2021).
Simulasi KBM tatap muka ini pun dikatakan Eddy, merupakan bentuk ikhtiar dan upaya melihat situasi untuk kelayakan penyelenggaraan KBM tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
“Ini masih sejalan ada ikhtiar dan upaya, disaat situasi belum tahu kapan berakhirnya pandemi,” katanya.
Pihaknya pun memberi ruang tumbuh dan berkembang kepada sekolah untuk menentukan apakah siap atau tidak dalam menyelenggarakan proses pembelajaran secara tatap muka.
“Artinya kalau mereka mengajukan itu berarti mereka sudah siap, sudah musyawarah dengan orang tua, dan komitmen prokes disiapkan dan tetap dijalankan,” terangnya.
Simulai KBM tatap muka ini pun dikhususkan bagi siswa kelas IX dan SD kelas VI. “Karena mereka mau ujian akhir, masa sepanjang tahun mereka tidak masuk sekolah? Dengan simulasi ini juga bagus untuk mereka, sehingga pada April saat ujian akhir, mereka dapat ujian akhir dengan tatap muka,” katanya.
Dirinya berharap semua sekolah mengajukan untuk menggelar simulasi KBM tatap muka, dengan catatan komitmen kesepakatan bersama wali siswa.
“Jadi bukan kita yang suruh, tapi kesadaran mereka masing-masing, dan pengajuan itu pun ada syaratnya, prosedur kesehatan komit tidak, sudah sepakat atau belum dengan orang tua dengan segala macam kosenskuensi yg nanti dihadapi,” pungkasnya. (dnd)