SUNGAILIAT, LASPELA — Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bangka sampaikan permohonan maaf kepada sejumlah wartawan atas kejadian saat peliputan penyuntikan vaksin Covid-19 di RS Depati Bahrin Sungailiat pada Jumat (15/1/2022) kemarin.
Hal itu disampaikan oleh Boy Yandra melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu (16/1/2021).
“Kami dari panitia memohon maaf kepada wartawan yang memang agak kurang menyenangkan saat liputan suntik perdana vaksin. Maksudnya, kita tidak tahu dari sebanyak yang meliput atau berdesakan itu kemungkinan ada yang OTG, karena bagaimanapun SOP protokol kesehatan itu tetap harus kita laksanakan,” ucapnya.
Boy Yandra juga mengatakan jika kedepannya panitia akan menyediakan tempat khusus bagi awak media untuk pengambilan dokumentasi.
“Jadi untuk tahap berikutnya, panitia akan lebih baik lagi dalam pelaksanaan untuk penyuntikan vaksin yang kedua, dengan menyediakan tempat yang agak luas. Sehingga dalam pengambilan gambar itu akan lebih baik dan tidak melanggar SOP, mari kita pahami dengan baik, mudah-mudahan miskomunikasi ini tidak terjadi lagi,” katanya.
“Kedepan kita akan koordinasi seperti apa baiknya, sehingga dalam pelaksanaanya tidak ada terjadi kendala lagi. Ini karena pertama dan jamannya Covid, sehingga SOP harus kita laksanakan dengan baik,” sambungnya.
Menurutnya, media mempunyai peran penting dalam memberikan informasi ke masyarakat.
“Kami sangat paham, jika tidak ada media maka kami bukan apa-apa. Jadi mohon bantuan kepada media untuk memahami kekurangan kemarin, dan akan kita coba untuk tahap kedua lebih baik lagi, agar masyarakat bisa mengambil intisari dari kegiatan yang kedua nanti,” tutupnya.
Sebelumnya, sejumlah wartawan kecewa dengan sikap pemerintah daerah saat meliput pemberian vaksin Covid-19 pertama di Kabupaten Bangka.
Kekecewaan para awak media yang ingin mencari dan memberikan informasi terhadap vaksin itu dibatasi hanya untuk dua media saja.
“Kita minta para wartawan untuk keluar dari area karena ada dua media yang sedang live streaming,” kata pembawa acara.
Mendengar informasi tersebut, para awak media lainnya langsung keluar dari area dan hanya menunggu di parkiran.
Bahkan dalam informasi tersebut, pembawa acara mengarahkan para awak media menghubungi Dinas Kominfo untuk keperluan gambar dan video.
“Jadi untuk yang lainnya (media) foto dan video bisa berhubungan dengan pihak Kominfo,” tandasnya. (mah)