Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – CV Teman Jaya melakukan sosialisasi rencana beroperasi Ponton Isap Produksi (PIP) Kampung Padang Toboali, Jumat (13/11).
Direktur CV Teman Jaya, Kurniawan Efendi mengatakan rencana akan melakukan kegiatan eksploitasi PIP di Laut Kampung Padang Toboali.
“Sebagai putra daerah komitmen terhadap kompensasi kepada nelayan dan masyarakat jika PIP disetujui dan mendapat Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT Timah Tbk,” kata Afat sapaan akrabnya.
Pada sosialisasi tersebut, Afat mengatakan pihaknya sudah mendapat persetujuan 447 warga Kampung Padang, Nelayan, Suka Damai dan sekitarnya.
“Berdasarkan daftar hadir ada 447 masyarakat dan nelayan kampung Padang Toboali sangat menerima dan setuju,” ujar Afat.
Selain itu, dia memastikan bahwa pasir timah hasil produksi akan masuk ke PT Timah, jika ada yang keluar dirinya siap diberi sangsi pencabutan SPK.
“Untuk itu saya meminta izin dan dukungan masyarakat terhadap rencana PIP ini,” jelas Afat.
Sementara itu, Wastam ULB PT Timah, Andika mengungkapkan dirinya belum bisa memastikan kapan PIP akan beroperasi kembali . Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Babel untuk penambahan jumlah ponton di Bangka Selatan.
“Mohon doanya agar prosesnya cepat, karena masyarakat bertanya kapan PIP jalan kembali. Kita juga harus berkoordinasi dengan Polda Babel terkait pengamanan produksi biji timah PIP harus masuk ke PT Timah, karena wilayah kerja adalah IUP PT Timah, mari bersama-sama mengawalnya, semakin banyak timah masuk maka kompensasi semakin besar,” ungkap Andika.
Andika mengingatkan jika pasir timah PIP diselewengkan maka SPK yang diterbitkan akan dicabut bahkan dapat diproses hukum. “Akan ada penindakan hukum juga,” tukasnya.
Terpisah, Iin, warga Kampung Padang yang biasa menyungkur udang mengaku setuju dengan rencana masuknya PIP. “Saya setuju yang penting aman, nelayan dan masyarakat mendapat kompensasi,” terangnya. (Pra)