PANGKALPINANG, LASPELA – Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke-37 dihadiri oleh Wakil Gubernur Abdul Fatah dan Kepala Dinas Olahraga Babel, Suharto secara virtual di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur, Rabu (9/9/2020).
Haornas yang tahun ini disampaikan oleh Kemenpora mengusung tiga tema besar yaitu : sport science, sport tourism, dan sport industry.
Meskipun dunia sedang dilanda pandemi, tetapi tidak mengurangi semangat dan menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk tetap menjadi produktif.
Untuk menindaklanjuti tiga tema besar tersebut, pada 4 September lalu telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Kementerian Perindustrian untuk sport industry dan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kementerian Pariwisata untuk sport tourism.
Namun untuk sport science, Kementerian Pemuda dan Olahraga baru akan melakukan pendandatanganan nota kesepahaman setelah acara peringatan haornas bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset dan Teknologi, yang juga mengikutkan beberapa perguruan tinggi.
Para jiwa muda dan bertalenta pun sudah harus dipersiapkan sejak dini dengan sport science dan perlu mendapatkan bimbingan untuk memacu generasi muda berprestasi dalam bidang olahraga.
“Dengan sport science, dapat mengukur dengan tepat sehingga hasilnya dapat dijadikan standar dan panduan bagi pembinaan atlit,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali.
Kemudian, kondisi alam Indonesia baik daratan, lautan, pegunungan sangat mendukung menjadi daerah tujuan wisata sport tourism. Berbagai negara sudah membuat berbagai paket wisata olahraga untuk menjadi sumber devisa negaranya. Hal ini menjadi salah satu kesempatan yang bagus bagi Indonesia apabila menyelenggarakan sport tourism.
“Kondisi negara Indonesia sangat cocok untuk olahraga wisata atau sport tourism. Seperti tour de Singkarak, tour de Ijen, Borobudur marathon, atau kegiatan-kegiatan triathlon serta kegiatan lainnya yang juga mendatangkan turis. Hal ini harus kita kembangkan. Mengingat tahun depan Indonesia menjadi tuan rumah moto GP di NTB,” jelasnya.
Selain itu, berbagai kegiatan olahraga pada saat ini tidak bisa dipisahkan dari industri. Baik berupa barang, peralatan olahraga, industri jasa, dan pengelolaan kegiatan olahraga.
“Potensi olahraga di Indonesia cukup besar. Tapi kita belum memanfaatkan secara optimal. Kebutuhan peralatan olahraga masih banyak yang harus didatangkan dari luar negeri,” ungkapnya.
Diharapkan bahwa bangsa Indonesia bisa menjadi lebih maksimal dalam memanfaatkan dan memproduksi peralatan olahraga dalam negeri.rill/(wa)