Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Bangka Belitung (Babel) ternyata mempunyai potensi terjadinya gempa, hal ini dikarenakan Babel mempunyai tiga sesar atau tiga patahan lokal. Dua patahan ini berada di Bangka dan satu patahan berada di Belitung.
“Tiga sesar tersebut ialah sesar Pemali, sesar Payung dan sesar Belitung, jadi walaupun Babel bukan wilayah dari pertemuan lempeng tektonik, namun Babel punya tiga sesar aktif yang menjadi penyebab utama Gempa Bumi terjadi baik di daratan maupaun perairan,” ujar Kurniaji selaku Kepala Seksi Pusat Data Informasi, Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang. Selasa (14/7/2020).
Ia melanjutkan, menurut stories, Gempa Bumi terbesar sempat terjadi pada 28 Sepetember tahun 1998, dengan 5.5 skala richter yang rutin terjadi setiap tahun hingga tahun 2007.
“Kemudian sempat absen dari 2008 hingga 2015 kemudian terjadi lagi dari 2016 sampai 2020,” lanjutnya.
Namun perlu diingat hingga saat ini, Gempa Bumi yang terjadi di wilayah Babel ini sebagian besar kurang dari 4 sekala richter.
“Dan berdasarkan penelitian dari BMKG BNPB dan PVMBG Provinsi Babel punya potensi Gempa dengan tingkat sedang dan punya potensi Tsunami dengan tingkat rendah,” ujarnya.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Babel, untuk tidak perlu khawatir berlebihan dengan ancaman Gempa, namun tetap harus waspada,” katanya. (dnd)