PANGKALPINANG, LASPELA – Laporan situasi dan perkembangan Covid-19 di Bangka Belitung (Babel) oleh Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 (GTPPC-19) per 6 Juli 2020, Senin hari diinformasikan terjadi penambahan kasus terbaru.
Disampaikan Juru bicara GTPPC-19 Babel, Andi Budi Prayitno bahwa ada 6 penambahan kasus terbaru saat ini, yakni 4 kasus di Pangkalpinang, 1 di Bangka dan 1 di Bangka Tengah. Salah satu pasien juga merupakan anak-anak berusia 3 tahun, laki-laki dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG), beralamat di Jalan KKO Usman, Lontong Pancur, Pangkalbalam, Pangkalpinang.
“Berdasarkan riwayat, memiliki kontak erat dengan D-U, orang yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19. Diketahui bahwa A-M merupakan anak dari D-U. Dari hasil tes swab PCR pada 5 Juli 2020 dinyatakan positif Covid-19. Sejak 5 Juli 2020 diisolasi dan menjalani penanganan di LPMP,” ungkapnya.
Kemudian pasien M-A-A, 22 tahun, laki-laki, OTG, beralamat di Kulur, Lubuk Besar, Bangka Tengah, B-S-S, 23 tahun, laki-laki, OTG, beralamat di Jalan Gandaria 1, Air Kepala Tujuh, Gerunggang, Pangkalpinang, dan A-M, 29 tahun, laki-laki, OTG, berdomisili di Gang Puyuh II, Kacang Pedang, Gerunggang, Pangkalpinang; KTP beralamat di Talang Empat, Bengkulu Tengah, Bengkulu.
“Berdasarkan riwayat, ketiganya diambil spesimen swab dalam “road screening” yang dilakukan oleh GTPPC-19 Kota Pangkalpinang kepada karyawan/pegawai salah satu hotel di Jalan Toniwen, Bintang, Rangkui, Pangkalpinang pada 4 Juli 2020, dan dari hasil uji PCR pada 5 Juli 2020 dinyatakan positif Covid-19. Sejak 5 Juli 2020 diisolasi dan menjalani penanganan di BKPSDMD,” paparnya.
Kemudian pasien V-M, 28 tahun, perempuan, OTG, berdomisili di perumahan, Tua Tunu, Gerunggang, Pangkalpinang; KTP beralamat di Sungailiat, Bangka. Dan O-L, 29 tahun, perempuan, OTG, beralamat di Jalan Depati Amir, Sungailiat, Bangka.
“Berdasarkan riwayat, keduanya diambil spesimen swab dalam “road screening” yang dilakukan oleh GTPPC-19 Kota Pangkalpinang kepada karyawan/pegawai salah satu bank di Jalan Jenderal Sudirman, Opas Indah, Tamansari, Pangkalpinang pada 4 Juli 2020, dan dari hasil uji PCR pada 5 Juli 2020 dinyatakan positif Covid-19. Sejak 5 Juli 2020 diisolasi dan menjalani penanganan di BKPSDMD,” jelasnya lagi.
Andi menjelaskan, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, sudah sepatutnya menjadi “warning” dan perhatian bagi kita semua warga masyarakat di Babel khususnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, agar lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama “skrining” atau deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan kehidupan baru yang produktif dan aman.
Meski persentase tingkat bebas Covid-19 kita masih berada dalam tren yang relatif baik yakni di angka 81,66%, namun sejumlah orang yang terpapar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belakangan khususnya dari K-0 (yang notabene merupakan tenaga kesehatan), menunjukkan bahwa transmisi lokal dan penularan Covid-19 yang bersifat massif tak bisa dianggap sebagai persoalan enteng atau remeh apalagi disepelekan.
Berikut update kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, per hari ini Senin 6 Juli 2020, yaitu:
– Kumulatif kasus : 169 (bertambah 6)
– Dalam perawatan : 31 (bertambah 6)
– Dinyatakan sehat/bebas Covid-19 : 136
– Meninggal dunia : 2
dengan detail sebaran sebagai berikut:
– Pangkalpinang : 47 (bertambah 4)
– Bangka : 58 (bertambah 1)
– Bangka Tengah : 14 (bertambah 1)
– Bangka Barat : 22
– Bangka Selatan : 9
– Belitung : 17
– Belitung Timur : 2
C. INFORMASI TERKAIT ORANG TANPA GEJALA (OTG), ORANG DALAM PEMANTAUAN (ODP), DAN PASIEN DALAM PENGAWASAN (PDP)
– OTG: 3298 (bertambah ️45), dalam proses pemantauan: 551 (bertambah 44), selesai pemantauan: 2765
– ODP: 1123, dalam proses pemantauan: 38, selesai pemantauan: 1085
– PDP: 138, dalam proses pengawasan: 19, selesai pengawasan: 118
D. INFORMASI TERKAIT HASIL PEMERIKSAAN RAPID TEST (RDT) DAN SWAB TEST (PCR/TCM)
1. Klinik Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
– Pemeriksaan RDT : 60 (kemarin 0)
– Hasil Reaktif : 0 (kemarin 0)
– Hasil Non Reaktif : 60 (kemarin 0)
– Total akumulasi : 1800
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
– Pemeriksaan PCR : 0 (kemarin 21)
– Hasil positif : 0 (kemarin 3)
– Hasil negatif : 0 (kemarin 18)
– Inconclusive : 0
– Invalid : 0
b. Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang
– Pemeriksaan PCR : 0 (kemarin 65)
– Hasil Positif : 0 (kemarin 8)
– Hasil Negatif : 0 (kemarin 57)
– Inconclusive : 0
– Invalid : 0
c. Kompilasi Jumlah Spesimen Swab Test (PCR/TCM)
– Jumlah sampel diperiksa : 2095 (kemarin 2048)
– Sampel positif : 169 (kemarin 163)
– Sampel negatif : 1797 (kemarin 1667)
– Dalam proses pemeriksaan : 129 (kemarin 218)
E. INFORMASI TERKAIT SITUASI DAN PERKEMBANGAN DI WISMA ISOLASI & KARANTINA
1. BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
– Jumlah penghuni : 8 (bertambah 3)
– Penghuni OTG : 1
– Penghuni ODP : 0
– Penghuni PDP : 0
– Konfirmasi Covid-19 : 7 (bertambah 3)
– Penghuni sehat/bebas Covid-19 : 87
2. Asrama Haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
– Jumlah penghuni : 6 (bertambah 4)
– Penghuni OTG : 6 (bertambah 4)
– Penghuni ODP : 0
– Penghuni PDP : 0
– Konfirmasi Covid-19 : 0
– Penghuni sehat/bebas Covid-19 : 0
3. RSBT Pangkalpinang
– Jumlah penghuni : 3 (bertambah 1)
– Penghuni OTG : 3 (bertambah 1)
– Penghuni ODP : 0
– Penghuni PDP : 0
– Konfirmasi Covid-19 : 0
– Penghuni sehat/bebas Covid-19 : 0
4. RSUD dr H Marsidi Judono Belitung
– Jumlah penghuni : 9 (berkurang 4)
– Penghuni OTG : 0
– Penghuni ODP : 0 (berkurang 2)
– Penghuni PDP : 0 (berkurang 2)
– Konfirmasi Covid-19 : 9
– Penghuni sehat/bebas Covid-19 : 9
RSUD dr H Marsidi Judono Belitung
– Jumlah penghuni : 9 (berkurang 4)
– Penghuni OTG : 0
– Penghuni ODP : 0 (berkurang 2)
– Penghuni PDP : 0 (berkurang 2)
– Konfirmasi Covid-19 : 9
– Penghuni sehat/bebas Covid-19 : 9
G. INFORMASI TERKAIT APLIKASI BAGI PELAKU PERJALANAN YANG TIBA/MASUK KE WILAYAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Sebagai bagian dari upaya memantau arus lalu lintas orang yang masuk khususnya maupun yang keluar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama dalam rangka pengendalian kasus untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau kepada setiap orang pelaku perjalanan, baik pengguna moda transportasi laut (penyeberangan) maupun moda transportasi udara (penerbangan), untuk mengunduh aplikasi “PeduliLindungi” di telepon selulernya masing-masing.
Sementara itu, penggunaan aplikasi FightCovid19.id oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini melebur atau bergabung menjadi satu, terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.
Kepada pelaku perjalanan yang tiba/masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pemakaian atau pemasangan gelang pemantauan masih diberlakukan dengan beberapa perubahan dan pengecualian.
Penanganan pandemi Covid-19 adalah kerja bersama. Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi. Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal.
Dengan tingkat bebas Covid-19 atau kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per hari ini, Senin 6 Juli 2020, yang mencapai 81,66%, maka kita patut bersyukur dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada tim medis, tenaga kesehatan, dokter, perawat, satgas penegakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, dan para relawan, yang sudah berjibaku, berjuang dengan tegar, serta merespon secara cepat dalam melakukan perawatan, penanganan, pengendalian, dan pemantauan Covid-19.
Pencapaian tersebut tentu saja berkat kerja semua pihak dan kesadaran serta kepedulian dari masyarakat yang terus konsen dan konsisten, memberi andil dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Terbukti bahwa tracking yang proaktif, tracing yang agresif, testing yang massif, serta treatment yang optimal, terukur, dan disiplin membuat mereka yang menjalani perawatan atau diisolasi di wisma karantina dalam waktu yang relatif singkat bisa sehat dengan cepat dan dinyatakan bebas Covid-19. Semangat optimisme dan “positive thinking” musti digelorakan, sebagaimana motto: “Yang sakit harus sembuh, yang sehat harus tangguh”.
Namun hasil dan pencapaian itu tak boleh kemudian membuat kita lalai dan lupa diri, bahkan abai terhadap Covid-19. Justru sebaliknya, menjadi motivasi bagi kita semua masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk terus menjaga soliditas dan merawat solidaritas dalam ikhtiar bersama memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 maupun kesiapsiagaan menanggulangi pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain komunikasi intens dan koordinasi lintas sektoral khususnya antara Gugus Tugas Kabupaten/Kota dengan Gugus Tugas Provinsi, komitmen Kepala Daerah sebagai pimpinan Gugus Tugas di daerah adalah juga kunci penting dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 ini, mengingat saat ini kita sedang berada di tengah situasi dan fase menuju tatanan kehidupan baru (new normal life) yang produktif dan aman.
Adalah fakta bahwa selama vaksin Covid-19 belum ditemukan maka kemungkinan dan potensi penularan Covid-19 akan terus terjadi, dan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri saat ini penularannya tidak lagi didominasi oleh kasus impor (imported case), namun sudah terjadi kasus transmisi lokal (local transmission) yang cukup banyak. Hal ini musti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Masyarakat tak boleh lengah, harus tetap awas dan peduli, namun jangan pula panik berlebihan.
Sembari terus menyemarakkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), dengan menjadikan desa/kelurahan kita sebagai “Kampung Tegep Mandiri” maka kita sudah turut serta menanggulangi pandemi terutama dalam upaya memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan terdekat kita masing-masing.
Karenanya, kedisiplinan kita dalam menerapkan Protokol Kesehatan (pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer) terutama di tempat umum, fasilitas publik, dan tempat keramaian, seperti rumah ibadah, kantor, obyek wisata, pasar dan mal atau supermarket; serta mempraktikkan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah salah satu kunci pencegahan agar kita, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita, tidak menjadi “carrier/vektor” (pembawa virus atau sumber penular virus) dan bahkan menjadi korban atau orang yang terpapar Covid-19.rill/(wa)