Meski Sudah Diperbolehkan, Tempat Wisata Unggulan Di Beltim Masih Ada Yang Belum Berani Buka

GANTUNG, LASPELA- Meski sudah di sosialisasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Beltim, beberapa pengelola tempat wisata belum siap untuk membuka kembali untuk umum. Belum memenuhi SOP protokol Covid-19 menjadi alasan pengelola, Sabtu (4/7/2020)

Per tanggal 1 Juli sudah banyak tempat wisata di Beltim sudah di buka kembali. Dengan mengedepankan Cleaning, Healty dan Savety Disbudpar Beltim telah mensosialisasikan kepada pelaku wisata untuk menerapkan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) protokol Covid-19.

Ternyata tidak semua tempat wisata unggulan di Beltim buka kembali, seperti Replika Sekolah Negeri Laskar Pelangi yang saat ini masih tertutup untuk pengunjung. Marsidi seorang penjaga tempat wisata di Dermaga Kirana mengatakan, jika tempat yang ia kelola belum dibuka kembali, alasannya, karena belum lengkapnya persiapan Protokol Covid-19.

“Belum buka kembali (wisata), sudah ada kemarin sosialisasi dari Dinas Pariwisata untuk menerapkan protokol Covid-19, tetapi bos (Pemilik Tempat Wisata) belum memerintahkan untuk dibuka kembali. Mungkin sedang menyiapkan masker tempat cuci tangan serta pengukur suhu tubuh,” ungkap Marsidi yang sudah 6 tahun bekerja menjadi penjaga tempat wisata.

Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Kepala Disbudpar Evi Nardi membenarkan jika tempat wisata sejak 1 Juli kemarin sudah banyak yang buka untuk umum, tinggal tempat pengelola yang memutuskan untuk dibuka atau tidaknya, dengan syarat mematuhi SOP protokol Covid-19 tang telah disosialisasikan.

“Intinya pembukaan objek wisata tergantung dari pengelola wisata masing – masing kapan mau buka kembali, karena per tanggal 1 Juli 2020 kebanyakan objek wisata sudah di buka oleh pengelola objek wisata. Yang penting tinggal pengelola menerapkan SOP yg sudah di sosialisasikan,” jelas Evi.

Selama wabah Covid-19 menjadi ancaman kesehatan, seluruh wisata di Belitung Timur ditutup demi mencegah penyebaran virus corona. Banyak yang terdampak akibat tempat wisata ditutup, salah satunya pengusaha kecil yang menjual souvenir dan makanan khas Belitung.(*)