Sinar Jaya Inisiasikan Program “Nganggung Warga” Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Masyarakat

SUNGAILIAT, LASPELA — Sejak pandemi Covid-19 mewabah ke seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia, sangat berdampak melemahkan kemampuan ekonomi masyarakat.

Guna meminimalisir terjadinya dampak sosial tersebut, Lingkungan Sinar Jaya, yang berada di Kelurahan Sinar Jaya-Jelutung, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, turut menginisiasikan program “Nganggung Warga: dari warga untuk warga” sebagai salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan warga Sinar Jaya yang ekonominya terdampak karena wabah Covid-19 saat ini.

Sopian, selaku Kepala Lingkungan Sinar Jaya, mengatakan jika ide program nganggung warga tersebut muncul dari hasil diskusi antar aparatur Lingkungan Sinar Jaya, yang bertujuan mengamankan kebutuhan pangan warganya yang terdampak.

“Lazimnya tradisi nganggung pada umumnya saat acara kebesaran Islam, atau tahlilal, program ini mengajak warga yang mampu untuk menyumbang beras atau sembako seikhlas dan semampu mungkin secara berkala, yang kemudian disalurkan kepada warga terdampak,” ungkap Sopian di Posko Covid-19 Sinar Jaya, Kelurahan Sinar Jaya-Jelutung, Minggu (10/5/2020).

Pihaknya juga mengharapkan melalui program ini, terjalin ikatan sosial yang saling melindungi antar warga Sinar Jaya, mengingat kebutuhan bansos yang didapat dari pemerintah atau donatur pihak ketiga, menurut Sopian belum bisa mencukupi kebutuhan pangan warganya yang terdampak.

“Ya. Hari ini kami sudah ke tahap membagikan sembako untuk warga kami yang terkena dampak Covid-19 ini. Adapun bantuan sembako ini didapatkan dari pihak donatur, dan juga hasil donasi dari program nganggung warga. Untuk bantuan dari pihak donatur, saya selaku Kaling mewakili para ketua RT ucapkan terima kasih kepada PT. Timah, Bapak Bambang Pati Jaya, Bapak. Abun, SPBU Sinar Jaya, Bapak Acun, pihak BB Diesel, dan pihak Polres Bangka, yang telah menyumbangkan sembako untuk warga kami, di luar dari bantuan pemerintah seperti Baznas, Rastra, BLT. Jadi yang dapat sembako hari ini adalah warga terdampak yang datanya tidak diakomodir dalam bantuan pemerintah, ” jelas Sopian.

Kendati demikian, pihaknya mengharapkan adanya donatur lain yang memberikan bantuan  untuk membantu masyarakat yang terkena dampak akibat Covid-19.

“Ada sekitar 226 KK warga kami yang terdampak, yang kemarin sudah saya ajukan ke Dinsos Provinsi. Namun yang disetujui hanya 117 KK. Jadi setengah dari data warga yang tidak diakomodir itu kami tutup melalui bantuan dari para donatur dan donasi melalui program nganggung warga ini,” ucap Sopian.

Ditanya soal harapannya terhadap pemerintah, Sopian meminta agar bansos dari pemerintah dapat segera turun ke masyarakat, mengingat sudah ada warganya yang masuk data penerima bansos dan mempertanyakan hal tersebut.

“Kami berharap bansos dari pemerintah yang sudah kami data itu untuk segera turun, karena sampai sekarang bansos itu belum keluar sama sekali. Karena saya sudah banyak menerima laporan dari warga saya yang sudah berkeluh kesah tidak ada beras lagi di rumah. Apalagi sudah banyak warga yang suami-isteri sering cekcok karena suaminya tidak bekerja. Karena itu saya berharap kepada pemerintah ke depannya dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga kami yang terdampak ini,” harapnya (*)