MANGGAR, LASPELA – Sebanyak 5 orang Anak Buah Kapal (ABK) bersama 1 orang nakhoda KM Alhidayah berinisial WS yang baru tiba dari Kalimantan, Diamankan Tim Gabungan Percepatan Penanggulangan dan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Beltim, Rabu (6/5/2020)
Tim Gabungan yang terdiri dari unsur KKP Manggar, UPP Manggar, TNI, Polri, Kejaksaan, Satpol PP, Pemerintah Kecamatan Manggar dan Desa Baru bersama petugas Satgas Pintu Masuk Wilayah dan Pengendalian Massa lainnya , Satgas Kesehatan sejak Selasa pukul 21.00 WIB telah berjaga-jaga di pelabuhan ASDP Manggar dan Pelabuhan Nelayan Desa Baru dengan adanya informasi akan masuknya kapal nelayan yang bermuatan penumpang dari Ketapang Kalimantan ke Pelabuhan Manggar.
Pada pukul 03.25 WIB KM Alhidayah yang di pimpin nakhoda WS bersama 5 ABK nya yang semuanya merupakan nelayan warga Desa Baru Kecamatan Manggar merapat di pelabuhan ASDP yang langsung mendapat pemeriksaan oleh petugas KKP Manggar bersama Unsur Medis dan Keamanan.
Selanjutnya pada pukul 05.39 WIB ke 6 Nelayan tersebut di amankan ke rumah isolasi/karantina stadion Damar. Turut hadir memonitor evakusi ABK tersebut Kapolres Beltim bersama Kapolsek Manggar Danpos TNI AL beserta unsur keamanan Pemba beltim lainnya.
Dari keterangan yang di sampaikan oleh nakhoda kapal WS kepada Dalmas P3 Covid-19 Kabupaten Beltim yang juga Kasat PolPP Beltim Zikril, menyebutkan Bahwa KM Al Hidayah sudah bertolak ke Ketapang Kalimantan dan kembali ke Manggar dalam perjalanan 10 hari.
“Saat kembalinya dari Ketapang WS dan anak buahnya sempat di tumpangi enam orang lainnya dengan tujuan Tanjung Pandan Belitung, namun dalam perjalanan laut di pulau Serutu ke enam penumpang tersebut beralih over ke KM lain dengan tujuan Tanjung Pandan Belitung, itu menurut keterangan saudara WS saat di temui petugas di rumah isolasi stadion Damar,” ungkap Zikril.
Zikril menambahkan bahwa saat ini petugas Satgas Kesehatan maupun Satgas Pinmaswil dan Dalmas Bersama unsur KKP.UPP TNI Polri, aparat kecamatan hingga anggota Linmas Desa se Beltim terus melakukan Deteksi monitoring masuk keluarnya orang di wilayah kabupaten Beltim.
“Melalui Pintu masuk pelabuhan resmi ,palabuhan khusus dan pelabuhan tikus di beberapa alur sungai utama yang di lewati kapal nelayan dan Tugboat. Semua kita koordinasikan dengan baik,” jelas Zikril.(wah)