Petugas Tak Temukan Sampel Makanan Mengandung Zat Berbahaya

MANGGAR, LASPELA – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung Timur menyatakan penganan untuk berbuka puasa yang beredar di Kota Manggar bebas dari zat berbahaya. Namun pedagang dan masyarakat dihimbau untuk tetap menggunakan masker dan sarung tangan saat membeli jajanan.

Tim dari DKPPKB mengumpulkan puluhan sampel jajanan dari 6 lokasi penjual makanan musiman di Kota Manggar, Rabu (29/4/20). Jajanan dipilih secara acak berdasarkan bahan baku, bentuk, aroma, serta warna yang mencolok.

“Kita cari yang berbahan dasar ayam, ikan, yang kenyal-kenyal sama mengandung warna yang mencolok,” ungkap Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga DKPPKB Kabupaten Beltim, Susliliyani.

Setelah dikumpulkan sampel makanan itu kemudian diperiksa secara cepat di lab dadakan yang disiapkan di Terminal Bus Manggar. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel makanan mengandung formalin, borax, metaliniol, ataupun rhodamin B.

Tak perlu memakan waktu lama, hasil dari pemeriksaan itu menyatakan seluruh sampel jajajanan bebas dari bahan berbahaya tersebut.

“Alhamdulillah dari sebagian besar sampel yang sudah kita uji hari ini, bebas dari bahan berbahaya. Artinya para pelaku UMKM sudah paham dan mengerti akan penggunaan bahan pembuat makanan,” kata Yiyi sapaan Susliliyani.

Meski begitu Yiyi menghimbau agar para penjual dan pembeli jajanan disiplin untuk menggunakan masker dan sarung tangan terutama bagi penjual, agar di tengah pendemi ini terhindar penyebaran COVID 19.

“Kalau masker pantauan kita mayoritas sudah pakai masker. Namun untuk sarung tangan, penjual lebih suka menggunakan penjepit untuk mengambil makanan,” ujar Yiyi.

Pemeriksaan makanan dari bahan berbahaya khususnya selama Bulan Ramadhan ini akan terus dilakukan oleh DKPPKB Kabupaten Beltim di seluruh Kecamatan di Kabupaten Beltim. Hal ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyaman bagi masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.(*)