KOBA, LASPELA- Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Me Hoa, meninjau Ruang Isolasi Covid-19 yang berada di RSUD Bateng, Me Hoa mengaku terkejut karena menurutnya fasilitas Ruang Isolasi tersebut tidak memadai, Senin (16/3/2020).
Me Hoa mengatakan bahwa Ruang Isolasi yang berada di ruang UGD bangunan lama RSUD Bateng hanya memiliki satu buah bed atau kasur untuk pasien, tanpa ada alat pendukung lainnya, menurut Me Hoa, dalam penanganan Virus Corona Covid-19, perawat atau dokter yang bertugas harus dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
“Kalau ada pasien yang sesak nafas kan mesti ada tabung oksigen, mungkin ini bisa ditarik dari persediaan, tapi di ruangan itu saya lihat ga ada yang standby, artinya disini saja tidak siap 100%, kan kalau ada kejadian orang tidak bisa menunggu,” kata Me Hoa, Selasa (17/3/2020).
Me Hoa menceritakan bahwa ia melihat ada Ruang Isolasi Rawat Inap di gedung baru RSUD Bateng yang memiliki dua tempat tidur namun tanpa adanya sekat, menurutnya hal tersebut masih tidak cukup bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Bateng yang hampir menembus angka 200 ribu jiwa.
Me Hoa mengungkapkan bahwa memang dengan letak geografis yang tepencar- pencar dan cukup jauh, ada kecamatan lain di Bateng yang tidak ke RSUD Bateng, namun ia mengatakan bahwa terkadang banyak masyarakat di perbatasan Kabupaten Bangka Selatan (Basel) yang berobat ke RSUD Bateng, bahkan menurutnya, berdasrkan informasi yang ia terima, pendapatan RSUD Bateng di luar BPJS atau pasien umum, banyak yang berasal dari Basel.
Me Hoa juga mengungkapkan bahwa RSUD Bateng belum memiliki Dokter Spesialis Paru,
Me Hoa berharap agar fasilitas pendukung yang belum ada agar bisa disediakan dengan dana yang memungkinkan, misalkan dari Kementrian Kesehatan, atau berbagi APD untuk dokter dengan RSUP Babel, minimal satu atau dua APD.
“Disiapkanlah walaupun belum ada pasiennya, dan saya juga mengimbau agar masyarakat jangan main- main ya dengan isu Covid-19,” ungkap Me Hoa.
Direktur RSUD Bateng, Yeni marlina, mengatakan bahwa APD seperti masker, dan hand scoon sudah tersedia di loker yang berada dekat dengan Ruang Isolasi, namun ia membenarkan bahwa APD yang dimiliki RSUD belum lengkap.
“APD biasa dengan APD untuk pasien yang dicurigai pengawasan Covid-19 itu berbeda, kita saat ini baru ada APD biasa, sedangkan APD untuk pengawasan Covid-19 dari dinas kesehatan dan itu lengkap,” kata Yeni.
Yeni menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam pemesanan APD pengawasan Covid-19 tersebut oleh Dinkes Kabupaten Bateng, namun merebaknya wabah Covid-19 menyebabkan terjadinya kelangkaan untuk penyediaan APD tersebut.
Yeni menerangkan bahwa saat ini RSUD Bateng memiliki dua Ruang Isolasi untuk isolasi Covid-19, Ruang Isolasi pertama untuk IGD, yang sudah dilengkapi tabung oksigen kecil, kemudian Ruang Isolasi Rawat Inap.
“Kita harus tahu bagaimana pasien dengan pengawasan, yaitu pasien dengan ispa, demam, faktor resiko, dan ketika dirontgen ada curiga pneumonia, kalau itu semua ada, maka harus kita rujuk, lain halnya apabila pasien tersebut Ispa, batu pilek, demam, tapi waktu dirontgen semuanya normal, tapi dia ada penyakit penyerta misalkan sakit ginjal, itu harus kita observasi dan kita ambil masuk ke Ruang Isolasi Rawat Inap,” jelasnya.
Yeni juga menjelaskan terkait belum adanya Dokter Spesialis Paru di RSUD Bateng, bahwa doktet tersebut sedang dalam masa pendidikan di Universitas Andalas untuk mengambil Spesialis Paru- Paru, dan dijadwalkan sudah selesai menempuh pendidikannya tahun ini.
Yeni mengatakan bahwa selama dokter tersebut menyelesaikan pendidikannya, Yeni yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang mana menurutnya juga mempunyai kompetensi untuk menangani terkait Paru, akan menjadi penanggung jawab pasien untuk kasus Covid-19.
Yeni mengatakan bahwa ia sudah mengusulkan untuk membuat dua Ruang Isolasi yang ada saat ini untuk menjadi Ruang Isolasi Bertekanan Negatif, yang berfungsi untuk mengurangi virus- virus yang ada di dalam ruangan tersebut untuk dikeluarkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bateng, dr Bahrun Siregar Sutrisno, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah melakukan pemesanan untuk APD yang belum tersedia di RSUD Bateng.
“Kita sudah pesan, dan yang kosong bukan cuma di Bangka saja, se-Indonesia juga pesannya berurutan,” kata Bahrun, Selasa (17/3/2020).
Bahrun mengungkapkan bahwa pihaknya berniat untuk terlebih dahulu meminjam APD tersebut dari RSUP Babel untuk melengkapi APD yang diperlukan, dan akan menggantinya ketika APD untuk RSUD Bateng sudah datang.
“Estimasi dari perusahaan penyedia APD tersebut akan sampai dalam waktu dua mingguan, dan untuk meminjam kepada RSUP, kami sudah berkoordinasi dengan RSUP untuk menanyakan ketersediaan APD di RSUP,” pungkas Bahrun.(*)
Leave a Reply