Erna : Sudah Miliki Keahlian Tetapi Terkendala Modal

MANGGAR, LASPELA – Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DTKKUKM) Kabupaten Belitung Timur sudah memberangkatkan puluhan putra-putri daerah untuk mengikuti program pelatihan berbasis kompetensi. Sayangnya tidak sampai 20 persen yang bisa mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh saat kembali, Jum’at (28/2/2020)

Tahun 2019 lalu saja, setidaknya sudah 97 orang dikirim untuk mengikuti pelatihan baik ke Balai Latihan Kerja (BLK) maupun Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan tahun 2018 sebanyak 29 orang yang dikirim.

Program pelatihan yang diberikan pun beragam. Mulai dari perikanan, teknik manufaktur, otomotif, kelistrikan, pengelasan, pariwisata, hingga Tekhnologi Informasi dan Komunikasi.

Kepala DTKKUKM Kabupaten Beltim, Erna Kunondo mengatakan dari hasil monitoring evaluasi (monev) kegiatan pengiriman peserta pelatihan berbasis kompetensi tahun 2019 lalu hanya sedikit yang bisa bekerja sesuai bidang keahlian ataupun membuka usaha baru. Mayoritas kembali ke profesi awal, sebagai petambang atau bekerja di bidang lain yang berbeda dengan pelatihan.

“Tujuan kita mengirimkan putra daerah ini agar mereka dapat membuka lapangan kerja baru atau setidaknya bekerja sesuai dengan kompetensi dan sertifikasi yang sudah diperoleh. Namun di lapangan belum banyak yang menekuni sesuai keahliannya,” kata Erna

Didampingi Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja, Halifa, Erna menyatakan permodalan menjadi masalah utama terhambatnya mantan peserta pelatihan untuk mengambangkan usaha.

“Masalahnya selama ini di permodalan, Mereka ini semua sudah memiliki keahlian, kompetensi serta sertifikat, Ingin mengembangkan usaha namun terbentur di biaya,” ujar Erna.

Meski begitu beberapa ada yang sudah berhasil membuka usaha sesuai bidang keahliannya, seperti pembuatan bakery, perkebunan, serta usaha perikanan lele. Meski hanya sebagian kecil.(wah)