Oleh : Wina Destika
PANGKALAN BARU, LASPELA – Ketua Dekranasda Bangka Belitung, Melati Erzaldi, mengingatkan pentingnya mendorong semangat kewirausahaan agar tetap kreatif, inovatif, dan open minded. Karena pada era industri 4.0, teknologi telah merubah pola pikir masyarakat dari konvensional menjadi digital.
“Karena semua dipermudah dengan bantuan teknologi. Dan teknologi jadi tantangan yang serius bagi para pelaku IKM untuk mengikuti perkembangan zaman, pengrajin untuk tidak hanya membuat produk yang baik, lebih dari itu mampu mengimplementasikan teknologi untuk up to date untuk mempromosikan produk serta memperbaiki pelayanan,” kata Melati Erzaldi dalam sambutannya pada kegiatan pembukaan Workshop E-Smart IKM, di Gale-gale Resto, Pangkalan Baru, Kamis (27/2/2020).
Ia menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan kerja Ketua Dekranas Pusat, Wury Ma’ruf Amin ke Bangka Belitung.
“Saya mewakili masyarakat Babel berterima kasih kepada Ketua Dekranas Wury Ma’ruf Amin, yang telah berkenan berkunjung ke Negeri Serumpun Sebalai ini. Diharapkan kunker Ibu Ketua Dekranas dapat memberikan manfaat energi yang positif kepada pelaku pengrajin kerajinan di Babel untuk terus berinovasi dalam berkarya,” ucap Melati Erzaldi.
Ia mengatakan, kerajinan merupakan hasil karya, rasa dan cinta masyarakat sehingga kerajinan merupakan bagian yang tidak terpisahkan daerah kebudayaan suatu daerah.
“Untuk Dekranasda Babel berperan sebagai organisasi seni pemerintah yang memiliki fungsi menggali, melestarikan, mengembangkan serta meningkatkan kualitas kerajinan khas daerah sebagai warisan budaya leluhur,” ungkapnya.
Sambung Melati, karena hal ini dapat menjadi wadah untuk sinergi dalam mengembangkan kerajinan daerah di Babel serta selalu semangat dan berinovasi berkarya.
Ia menyebutkan, Bangka Belitung saat ini memiliki 18.707 unit usaha Industri Kecil Menengah (IKM) yang 8 persen sebanyak 1.416 unit diantaranya merupakan usaha kerajinan.
“Dengan pertumbuhan industri kerajinan di Babel yang terus meningkat ini dapat menghasilkan kerajinan khas Babel dengan kearifan lokal, seperti tenun cual, pewter, batu satam, kopi resam, batik, rajutan dan anyaman,” sebutnya.
Melati Erzaldi menjelaskan, Dekranasda Babel hingga saat telah melakukan berbagai upaya konkrit dengan melakukan branding secara massif terhadap kain cual. Dan Dekranasda juga memfasilitasi pengembangan pengrajin dalam bentuk pelatihan dan pendampingan, dan rutin mengikutsertakan para pengrajin dalam pamerab nasional seperti Inacraft dan Kriyanusa sebagai bentuk fasilitasi dan pemasaran.
“Mengingat dimasa modern ini telah merubah pola pikir dan daya hidup masyarakat dari konvensional menjadi digital. Dan ini tantangan serius bagi para pelaku industri kerajinan. Setiap pengrajin diminta terus untuk update teknologi,” tuturnya.
Selain itu Melati Erzaldi berterima kasih sebesar besarnya pada pengrajin Babel. Karena menurutnya, pengrajin Babel merupakan pejuang Bangka Belitung yang sesungguhnya. Karena dengan semangat dan optimismenya, produk ekonomi akan terus bergerak tumbuh sehingga terus bisa memiliki harapan untuk mewujudkan kemandirian dan kemakmuran bagi masyarakat Babel.
“Melalui upaya terus menerus dan tidak mengenal lelah kami berkeyakinan dapat menjadikan pelaku kerajinan di Bangka Belitung sebagai pemenang tidak hanya di pasar lokal dan domestik. Namun juga menjadikan produk babel superior di level regional serta internasional,” tutupnya.
Workshop E-smart IKM ini diikuti peserta sebanyak 200 orang yang dilaksanakan di Hotel Santika, Kabupaten Bangka Tengah. Dalam kegiatan pembukaan ini diserahkan fasilitas perdagangan secara simbolis serta fashion show untuk menunjukkan produk tenun cual khas Babel.(wa)