Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Sepanjang tahun 2019 jumlah masyarakat yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah berinvestasi di bursa saham mencapai 5.253 orang atau 0,36 persen dari populasi penduduk di Babel.
“Peningkatan investor tersebut seiring dengan edukasi dan sosialisasi investasi saham kepada masyarakat, dimana jumlah masyarakat Provinsi Babel yang berinvestasi di bursa saham pada tahun 2019 mencapai 5.253 orang atau 0,36 persen dari populasi penduduk di Babel,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Bangka Belitung, Yoseph Kaburuan saat workshop dengan wartawan di Cafe Fortuner, Pangkalpinang, Selasa (25/2/2020).
Ia menyampaikan, saat ini ada sekitar 674 emiten yang melantai di bursa saham. “Sekarang ini perusahaan tak harus menunggu besar dulu baru go public, tapi dengan go public mereka yakin akan cepat besar. Sebab akan ada suntikan modal yang bisa digunakan untuk pengembangan perusahaan,” ujarnya.
Maka itu, dikatakan Yoseph tahun 2020 ini BEI Babel menargetkan penambahan 4.000 investasi menjadi 9.253 investor.
“Apalagi saat ini BEI Wilayah Babel menggandeng perguruan tinggi di Babel untuk membuka gerai investasi yang menyasar kalangan mahasiswa. Di gerai tersebut selain edukasi dan sosialisasi, mahasiswa juga dapat membuka langsung rekening efek,” ucapnya.
Dijelaskan Yoseph, tidak hanya mahasiswa, kalangan yang potensial untuk menjadi investor saham, lanjut dia, berasal dari kalangan masyarakat umum seperti pegawai negeri sipil, pengusaha bahkan ibu rumah tangga.
“Minat masyarakat termasuk kalangan mahasiswa di saham cukup baik karena melihat investasi ini sangat menjanjikan, terutama investasi yang bersifat jangka panjang,” tuturnya.
Ia menambahkan, selain itu, PT Timah menjadi perusahaan yang bergabung di bursa efek dan untuk pemegang sahamnya tidak hanya masyarakat domesti tapi juga foreign. Umumnya perusahaan yang sudah melantai di bursa saham ini bergerak di bidang perbankan, hotel dan sebagainya.
“Banyak keuntungan berinvestasi di bursa efek. Setiap investasi pasti ada resiko, jadi harus pandai-pandai memilih tempat untuk berinvestasi,” tutupnya.(wa)