Oleh : Wina Destika
BELITUNG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, menutup kegiatan Orientasi Pendidikan Gizi Bagi Kader PKK dalam Pemberian Makan Tambahan Berbasis Pangan Lokal, di Hotel Grand Hatika, Belitung, Rabu (13/2/2020).
Kegiatan ini telah dilaksanakan dari tanggal 11 hingga 13 Februari 2020. Selama tiga hari, peserta diberikan ilmu dari Dinas Kesehatan, Dinas Pangan Provinsi Kep. Bangka Belitung, dan mendapat pengarahan dari Ketua TP PKK Kep. Bangka Belitung, Melati Erzaldi, pada hari terakhir pelaksanaannya.
Pelatihan yang diberikan di antaranya terkait pemahaman tentang pendidikan gizi, cara membuat menu tambahan bagi ibu hamil/menyusui serta balita dengan basis makanan lokal seperti ikan teri, sesuai dengan umur. Selain itu, pelatihan juga memberikan teknik memberikan ASI yang baik serta mengenai makanan lokal.
Kepala DPMD Provinsi Bangka Belitung yang diwakili Kepala Bidang Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Yuniar Putia Rahma, menjelaskan Penganggaran program ini.
“Setelah kegiatan ini akan dicarikan dana yang dianggarkan di minggu kedua bulan Maret yang dicairkan melalui rekening PKK desa sesuai dengan orientasi pendidikan gizi yang telah diberikan oleh nara sumber,” ujarnya.
Untuk itu Ia mengharapkan agar PKK kecamatan dan kabupaten untuk melakukan pemantauan dengan bersinergi lintas sektor.
Dalam kegiatan ini, dikenalkan jargon baru yaitu “Si Centing” yang merupakan akronim dari Siap Cegah Stunting. Dengan kegiatan ini diharapkan agar nanti diadakan pendampingan pada orang tua khusus untuk memberikan PMT berbasis panganan lokal dengan harapan membuahkan hasil yang maksimal.
Sementara Gubernur Erzaldi saat penutupan kegiatan menyampaikan upaya dalam pencegahan Stunting.
“Kalau kita mau mencegah stunting semua pelaksananya harus memiliki hati yg tulus dan ikhlas,” ungkap Erzaldi.
Menurutnya, PKK memiliki insting yang kuat untuk mencegah stunting. Oleh karena itu, dan dirinya mempercayakan kegiatan ini kepada PKK.
Ia menjelaskan tiga komponen utama penanggulangan stunting yaitu, pola asuh, pola makan, dan air bersih sanitasi. Tapi yang paling utama sebelum pola asuh dan pola makan, yang paling penting menurutnya perlu adanya pencegahan kawin muda.
Dalam penjelasannya, Erzaldi menjelaskan bahwa orang tua berperan penting dalam mencegah anak kawin dalam usia yang masih muda. Beliau menyarankan untuk memberikan kasih sayang dengan baik dan teratur tetapi bukan kasih sayang yang memanjakan.
“Silahkan bebas, tetapi tetap memberikan aturan,” ungkapnya. Selain itu, beliau juga menjelaskan pentingnya menjaga agar keluarga tetap harmonis.
“Tujuan kita adalah mencegah stunting. Mencegah stunting itu dari 0-1000 hari pertama,” tuturnya.
“Sehingga generasi kita itu, kita harap adalah generasi yang kuat, sehat, dan cerdas,” tambah Erzaldi sambil menutup kegiatan Orientasi Pendidikan Gizi Bagi Kader PKK Dalam Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari ibu-ibu PKK desa lokus stunting yang memiliki tingkat stunting di atas 20%, delapan desa berasal dari Kabupaten Belitung dan empat desa berasal dari Kabupaten Belitung Timur. Tidak hanya itu, peserta juga berasal dari PKK Kecamatan Sijuk, Kecamatan Selat Nasi, Kecamatan Simpang Pesak, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung, serta Kabupaten Belitung Timur dengan total peserta 36 orang.rill/(wa)