Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA — Cheppy Nugraha, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuka rakor dan penyusunan program kerja Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tema “Menuju DAS Sehat”, Senin (27/01/2019) di Ruang Tanjung Pesona, Kantor Gubernur Bangka Belitung.
Dalam sambutannya, Cheppy mengatakan bahwa untuk menyelamatkan DAS harus mengandalkan kerja sama yang kompak dan diisi oleh orang yang betul-betul peduli akan lingkungan.
“Saat ini perusakan DAS lebih banyak jumlahnya daripada perbaikan. Berarti ini ada suatu masalah yang harus diselesaikan dan utamakan tindakan antisipasi jangan sampai rusak, memang untuk implementasinya tidak gampang,” ujarnya.
Dirinya juga berharap, agar melalui rapat ini dapat menentukan fokus program kerja dan menentukan sumber anggaran yang jelas agar program kerja bisa terlaksana secara efektif dan efisien serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa diimplementasikan.
“Anggaran bisa menjadi salah satu kendala yang perlu dibahas di sini, kita bisa cari melalui anggaran OPD atau melalui CSR perusahaan yang ada di Bangka Belitung misalnya PT Timah, perkebunan sawit, dan kita juga harus menentukan outcome,” terangnya.
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Bangka Belitung, Fadhillah Sabri, dalam paparannya mengemukakan lima isu strategis yang akan dibahas pada rapat ini yaitu DAS kritis berjumlah 159 dari 433 dan yang harus dipertahankan 244 DAS, banjir masih menjadi isu penting, penambangan liar di sepadan sungai masih sangat masif, belum ada model pemulihan DAS yang dapat dijadikan contoh, dan jumlah relawan yang masih sedikit.
Ditambahkan Fadhillah bahwa pada rapat Forum DAS Bangka Belitung ini juga akan menentukan program kerja dari lima komisi Forum DAS diantaranya Komisi A dengan tugas dan fungsi perencanaan, penelitian, dan pengembangan; Komisi B pemanfaatan DAS dan pemberdayaan masyarakat; Komisi C pelatihan dan pengembangan pengelolaan DAS; Komisi D pengawasan, pembinaan, dan pengendalian; Komisi E berisi relawan lingkungan yang berjumlah 20 korps dan masing-masing korps beranggotakan kurang lebih 20 orang yang merupakan ujung tombak pemulihan DAS.
Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Marwan, mengatakan bahwa tahun 2020 ini Dishut akan melakukan gerakan menanam 640.000 mangrove dan gerakan menanam jambu mete sebanyak 500.000 batang.
“Gerakan ini sudah dicanangkan pada Juli nanti pada peringatan Hari Mangrove Sedunia, namun awal Februari ini sudah dimulai dan launching di Belitung, selanjutnya tiap jumat juga akan dilakukan gerakan menanam ini dan puncaknya pada Juli nanti kita akan memecahkan rekor MURI dengan menanam kurang lebih 650.000 mangrove bersinergi dengan pecinta lingkungan dan Forum DAS ini,” tutupnya.(wa)