PDIP Adakan Fit and Proper Test, Hasilnya Disampaikan ke DPP PDIP Besok

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan mengadakan verifikasi, fit and proper test kepada bakal calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2020 di empat kabupaten.

Sebanyak 38 peserta yang mengikuti fit and proper test yang berlangsung di Ballroom Hotel Sahid, Pangkalpinang, Sabtu (21/12/2019).

Dalam kesempatan ini, Ketua DPD PDIP Babel, Didit Srigusjaya mengatakan untuk hasil fit and proper test ini pada bakal calon bupati dan wakil bupati, akan disampaikan ke DPP PDIP.

“Pada fit and proper test ini ada dua agenda pertama test tertulis dan wawancara. Mereka (bakal calon bupati dan wakil bupati yang mengikuti fit and proper test-red) ini lah nantinya yang akan kita sampaikan ke DPP PDIP pada Senin (23/12/2019),” kata Didit kepada wartawan.

Ia menegaskan, bagi bakal calon bupati dan wakil bupati yang tidak hadir mengikuti fit and proper test yang dilaksanakan ini secara otomotis dinyatakan didiskualifikasi.

“Tidak ada alasan, walaupun itu kader PDIP, dia tidak hadir, didiskualifikasi, Artinya dikala kita sudah membuka kesempatan, tiba-tiba ada yang nggak datang berarti tidak mau serius,” tegas Didit.

Didit menyebutkan, hampir 70 persen yang mengikuti fit and proper test ini. Siapapun yang mengikuti fit and proper test ini memiliki kesempatan yang sama, baik itu dari kader PDIP maupun diluar kader.

“Setelah ini pada bulan Januari PDIP akan lakukan survey tahap kedua, setelah itu pada bulan Aprli mendatang kita lakukan survey ketiga, barulah PDIP akan merekomendasikan atau menentukan siapa calon bupati dan wakil bupati yang akan maju di Pilkada 2020 mendatang,” ungkapnya

Didit mengingatkan, bahwa untuk survey ini bukan bagian utama untuk menentukan, survei itu sebuah metodologi, kita akan lihat pemetaan, ada beberapa item yang menjadi kategori untuk menunjuk siapa yang akan diusung PDIP.

“Karena yang dinilai oleh DPP bukan hanya hasil survei nya, tapi pemahaman terhadap sebuah ideologi Pancasila. Kita akan menyampaikan ke DPP dua pasang calon untuk masing-masing kabupaten,” sebutnya.

Pada fit and proper test ini, dikatakan Didit, PDIP lebih banyak menanyakan kepada bakal calon bupati dan wakil bupati ini lebih ke Pancasila.

“Ini kan pelajaran anak SD, jadi kenapa kita lebih memberikan pertanyaan terkait Pancasila, karena kita ingin melihat memory mereka masih ingat atau tidak sama Pancasila. Karena bagi kami harga mati PDIP adalah Pancasila,” tuturnya.

Selain itu, Didit juga meminta kepada para bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, jika ada yang menghubungi atas nama DPP, DPD yang direspon. “Karena kita pernah belajar dari pengalaman sebelumnya yang sudah terjadi, jadi untuk biaya survei di tanggung oleh Partai,” terangnya.

Ia menyampaikan, PDIP kekurangan satu kursi untuk ikut pada pilkada di Kabupaten Bangka Selatan dan Belitung Timur. Oleh karena itu, PDIP butuh koalisi.

“Untuk kekurangan kursi di Basel dan Beltim pada pilkada, saya lagi komunikasi politik karena kami kekurangan kursi satu, kami butuh koalisi, kalau Bangka Tengah sama Bangka Barat sudah clear, tinggal kami membangun komunikasi politik,” tutupnya.(wa)