Taufik: Usaha Budidaya Solusi Atasi Paceklik Musim Barat

Oleh: Jon Piter Wartawan Laspela

KOBA, LASPELA- Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Taufik, mengatakan bahwa musim hujan atau lebih dikenal sebagai musim barat merupakan musim paceklik bagi nelayan. Ombak yang tinggi dan tingginya intensitas hujan dilaut ditengarai sebagai penyebab sedikitnya nelayan melaut.

“Produksi nelayan pada musim barat memang cenderung berkurang, karena faktor alam menyebabkan nelayan beresiko tinggi jika melaut,” kata Taufik, Jumat (20/12/2019).

Taufik mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bateng ada sekitar 4000 masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, dan produksi nelayan di musim barat yang biasanya berlangsung selama tiga bulan, akan berkurang hingga 50%.

“Bupati Ibnu Saleh sudah meminta agar Dinas Perikanan Bateng segera mencari solusi mengatasi “paceklik” para nelayan ini,” ungkap Taufik.

Menjawab tantangan Bupati ini, kata Taufik ditambah dengan arahan dari kementrian kelautan pihaknya akan menggunakan road map dari pusat yakni menebar benih ikan air tawar di beberapa kolong, agar pada saat musim barat tiba para nelayan bisa tetap mendapatkan penghasilan yang maksimal dengan cara memanen ikan air tawar di kolong tersebut.

“Jadi selama musim barat, para nelayan tadi bisa membudidayakan ikan air tawar di kolong, sehingga masalah “paceklik” itu bisa teratasi,” ujar Taufik.

Taufik menegaskan bahwa Dinas Perikanan Bateng akan bergerak cepat untuk mensosialisasikan program ini, dimulai dengan sosialisasi ke nelayan di Pulau Semujur pada hari Sabtu (21/12/2019).

“Program ini guna mendorong nelayan memiliki usaha sampingan yang berbasis budidaya, dan ini sudah mulai dikembangkan di Kecamatan Sungaiselan dengan budidaya Kerang Dara, budidya Ikan Bandeng di Lubuk Lingkuk, serta prospek kedepan adalah budidaya Tripang yang saat ini masih kita cari tekniknya,” tutur Taufik.(*)

Leave a Reply