Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Tanaman vanili merupakan tanaman yang mudah ditanam, layaknya batang sahang atau lada, tanaman vanili juga menggunakan junjung untuk tumbuhnya hingga masa panen.
Petani vanili asal Provinsi Lamoung, Ibrahim, telah mengembangkan vanili di kediaman anaknya desa Rias, Basel. Saat ini vanili menjadi tranding topik para petani, namun keterbatasan pengetahuan tentang vanili tidak sedikit yang baru coba-coba.
Ia mengatakan, saat ini baru fokus menanam, nanti kalau sudah berumur 1 sampai 2 tahun baru fokus pada perkawinan serta panen karena tanaman vanili ini tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri, melainkan harus dengan bantuan manusia.
“Vanili tidak memerlukan lahan yang luas bahkan bisa di tanam di pekarangan rumah menggunakan pot. Cara tanam vanili tergolong mudah yaitu hanya manggunakan pupuk kompos dan jangan diberikan pupuk kimia, tanaman ini memerlukan tempat yang teduh sehingga banyak ditanam langsung pada pohon hidup sebagai junjungnya,” kata Ibrahim, Jumat (6/12).
Ia mengungkapkan, harga vanili sangat menggiurkan berkisar antara Rp. 2 hingga Rp. 5 juta per Kilogram untum keringnya. “Jadi sudah saatnya mencoba untuk menanam vanili agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Basel,” ungkapnya.
Selain itu, Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Suhardi Joy yang peduli dengan pertanian vanili dan juga membantu baik moral maupun material untuk mengembanhkan usaha pertanian jenis vanili di Basel.
“Kami sangat berterima kasih luar biasa atas kepedulian Suhardi Joy di dunia pengembangan vanili, dengan keterlibatan salah satu pengusaha muda Basel yang akan support dari segi modal dan penjualan yang selama ini menjadi kendala di pertanian vanili,” ujarnya. (Pra)
Leave a Reply