JAKARTA, LASPELA– Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, akan membentuk sebuah yayasan olahraga yang berfungsi menghimpun dana dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan nasional. Imam berujar, nantinya yayasan tersebut ditujukan untuk kepentingan olahraga Indonesia di masa mendatang.
“Kami akan minta perusahaan nasional yang menjadi mitra untuk memberikan CSR nya dan kami berikan kepada dunia olah raga,” ujarnya di Terminal Tiga, Bandara Sukarno Hatta, Selasa, 23 Agustus.
Tidak hanya itu, Imam menyebutkan permintaan dana CSR itu juga bisa saja dilakukan terhadap perusahaan rokok. Menurut dia, seandainya kenaikkan harga rokok menjadi Rp 50 ribu, dia tidak akan segan meminta perusahaan untuk berkintribusi penuh bagi olahraga Indonesia. “Mungkin juga kalau harga rokok naik, kami minta kalau harganya Rp 50 ribu, kami minta Rp 10 ribu untuk dimasukan ke olahraga,” katanya.
Imam berharap melalui yayasan tersebut, pemerintah tidak lagi disibukkan dengan masalah keuangan dan kesejahteraan bagi msa depan atlet olahraga Indonesia. “Agar kami tidak lagi dibebani dengan persoalan bahwa masa depan atlet terlunta-lunta, bonusnya tersendat-sendat, dan sebagainya,” tuturnya.
Menurutnya, sejauh ini pemerintah akan terus berkomitmen menghargai pahalwan olahraga Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di tingkat Internasional. Terkait prestasi atlet pihaknya telah menyediakan tunjangan hari tua bagi mereka yang meraih medali dalam sebuah ajang olimpiade.
“Untuk peraih medali emas kami berikan Rp 20 juta, perak Rp 15 juta, perunggu Rp 10 juta untuk setiap bulan seumur hidup bagi para olimpian,” ujarnya.
Selain itu, Imam juga mengatakan pemerintah juga menyiapkan bonus berupa uang tunai bagi para peraih medali dalam olimpiade. Untuk perih emas dihadiahi Rp 5 miliar, sedangkan untuk perak Rp 2 miliar. “Pelatih dan asisten pelatih juga mendapat bonus semua,” tutupnya.
Sumber: Tempo