Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA– Tak seperti bisanya, peringatan sumpah pemuda kali ini dimeriahkan oleh ratusan siswa dari SMKN 3 Tanjungpandan yang berkumpul di bundaran Satam Square Belitung. Senin,(28/10/3019).
Para siswa tersebut mengenakan pakaian adat dari seluruh Indonesia, dari sabang sampai merauke, dengan menonjolkan berbagai macam suku, adat, dan budaya. Mulai dari siswa hingga semua guru terlibat dalam meriahkan hari sumpah pemuda yang ke-91 tersebut.
Mereka juga turut membawa dan mengibarkan bendera merah putih serta bendera pataka Tut Wuri Handayani yang begitu mencerminkan pendidikan. Lantunan ikrar sumpah pemuda lantang dibacakan oleh para siswa tersebut, begitu juga dengan nyanyian perjuangan bangsa Indonesia.
Iring-iringan lagu persembahan dari drumband SDN 28 Tanjungpandan ini pun turut meramaikan kegiatan tersebut.
Abdul Albar selaku kepala SMKN 3 Tanjungpandan mengatakan ia mengerahkan seluruh siswanya untuk melakukan kegiatan tersebut untuk mengingat kembali peristiwa 28 Oktober 1928 dimana pemuda-pemuda Nusantara mengikrarkan sumpah pemuda dalam mewujudkan Indonesia merdeka.
“Dari berbagai suku, tanpa melihat agama, dan budaya mereka mengikrarkan sumpah pemuda dalam rangka untuk mewujudkan Indonesia meredeka, dan pada hari ini peristiwa itu ingin kami tanamkan kepada para siswa kami SMK 3 Pariwisata yang juga majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya,” jelas Abdul Albar saat ditemui Laspela.
Ia menyebutkan perbedaan itu jangan menjadi jurang pemisah diantara kita, justru perbedaan dan keberagaman itu merupakan sesuatu yang indah dapat mempersatu dan memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia.
“Sekaligus menanamkan jiwa karakter kepada siswa saya, kita memang sengaja memilih di pusat kota Tanjungpandan moment ini kita manfaatkan, dan salah satunya tempat ini kan merupakan kawasan perjuangan Belitung pada masa itu,” tuturnya.
Abdul Albar pun mengatakan pakaian adat yang dikenakan para siswa dan guru tersebut merupakan inisiatif dari masing-masing siswa dan guru, tidak ada ketentuan dari pihak sekolah harus mengenakan pakaian apa.
Kegiatan ini juga dihadiri Bupati Belitung Sahani Saleh serta Sekda Belitung Hendra Caya yang tidak sengaja melewati area tersebut. Aksi foto bersama serta apresisai Bupati Belitung turut meriahkan kegiatan tersebut. (din)