Pengelola Wisata Dituntut Untuk Menerapkan 7 Sapta Pesona

Oleh : Dinda Agus Tiantie.

PANGKALPINANG, LASPELA – Pengelola Destinasi Wisata dituntut untuk terus menghadirkan kenyamanan Wisatawan, kenyamanan ini sendiri dapat dihadirkan dengan 7 kiat Sapta Pesona yang diungkapkan Ety Fahriaty Kepala Dinas Pariwisata kota Pangkalpinang. Kamis (24/10/2019).

7 Sapta Pesona ialah Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan dan Kenangan.

“Pentingnya penerapan ini berimbas ke Wisatawan kita, contohnya Keamanan, yang dinilai pertama kali dari sebuah daerah ialah keamanannya bagaimana kemanan kita selama ini, kita berikan itu, Wisatawan jangan kita lepas,” jelasnya.

Ketertiban pun tidak luput dari hal yang harus diperhatikan para Pengelola tempat wisata, Ketertiban dapat diwujudkan dengan aktifnya sang pengelola dalam membuat suatu peringatan atau larangan disebuah tempat.

“Seperti membuat spanduk yang berisikan tata tertib didalamnya, membuat plang-plang dan lainnya, jadi wisatawan itu mengerti tentang batasan dan ikut menjaga wisata itu, agar tidak ada yang rusak,” jelasnya.

Kebersihan diungkapkan Ety merupakan sebagian dari iman jangan sampai wisata yang ada dikotori dengan sampah-sampah.

“Bukan hanya di Destinasi Wisata, namun juga Higienis suatu produk makanan, harus dikelola dengan baik, diperhatikan komposisinya, bahan-bahannya, peralatannya, jangan sampai itu dapat merugikan wisatawan,” jelasnya.

Memberikan Kesejukan kepada Wisatawan menjadi nilai tambah suatu Destinasi Wisata, hadirnya tempat-tempat yang sejuk menghadirkan kenyamanan bagi Wisatawan.

“Jika kita sudah mendeklarasikan suatu tempat sebagai tempat Destinasi Wisata, kita harus menghadirkan kesejukan bagi siapa saja yang datang, buatkan tempat yang sejuk untuk mereka,” lanjutnya.

Keindahan, memang tidak ada Destinasi Wisata yang menawarkan sebuah Destinasi tanpa keindahan, masyarakat wajib membuat wisatawan takjub atas keindahan wisata yang ada.

“Sehingga mereka itu takjub, waduh ternyata Pangkalpinang ini Indah, apalagi kita mempunyai jargon kota Beribu Senyuman,” tuturnya.

Terkahir Keramahan serta Kenangan, menurut Ety sangat erat kaitannya dengan kultural masyarakat disekitarnya. Jika masyarakatnya tak ramah bagaimana mungkin menciptakan kenangan yang indah bagi pengunjung.

“Kita harus tamah, kita harus menghadirkan senyuman, kita harus memberikan kenangan indah bagi mereka, sehingga mereka akan balik lagi ke Pangkalpinang,” tutupnya. (dnd)