Sabpri Aryanto, S.Pd Sekretaris PWPM Termuda se Indonesia

Sabpri Aryanto, S.Pd Sekretaris PWPM Termuda se Indonesia

PANGKALPINANG, LASPELA- Smart, Mudah Bergaul, dan menerima masukan itulah sosok Sabpri Aryanto, SPd.
Pemuda 26 tahun ini mengukuhkan dirinya sebagai sekretaris termuda Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung. Bahkan usia ini pun menorehkan namanya sebagai sekretaris PWPM termuda se Indonesia. Pencapaian yang sangat luar biasa.
Meski terbilang muda sebagi perangkat utama organisasi, namun jangan diragukan kemampuan berorganisasi pemuda yang masih single ini.
Di usia mudanya, Sabpri sudah banyak berkecimpung dalam beberapa organisasi lintas kepemudaan. Sebut saja dia pernah aktif berorganisasi saat menjadi mahasiswa. Posisi startegis lainnya pun diraihnya, Wakil Sekretaris KNPI Kota Pangkalpinang Periode 2016, Ketua Biro Bidang OKK KNPI Bangka Belitung Periode sekarang salah satu buktinya.
Tak lepas dari itu saja, Sabpri juga tercatat sebagai Ketua Kelompok Penulis Muda Bangka Belitung, Kordinator Wilayah JPPR Babel, Wakil sekretaris pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah (PWPM) Bangka Belitung dan Sekretaris Devisi Satgas Advokasi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Dari pengalaman organisasi yang sudah melalang buana tersebut, Sabpri pun dipercaya 11 tim formatur sebagai pendamping Andika Saputra, sang ketua PWPM Babel di periode 2018-2022.
Pemuda berkacamata asli Toboali, kabupaten Bangka Selatan ini juga pandai menulis. Tak kurang dari puluhan karya yang sudah dipublikasikan, baik yang berupa buku karya ilmiah maupun artikel-artikel yang diterbitkan di media lokal maupun nasional.
Sabpri yang memiliki hobby menerima tantangan ini ternyata menaruh harapan besar kepada pemuda saat ini. menurutnya, bila tidak disikapi dengan bijak, maka banyak pemuda yang akan tergerus dan terbawa arus negatif zaman.
“Pemuda harus menentukan sikap diera kekinian, karena progres generasi muda sebagai agent of change (perubahan) dituntut membawa perubahan besar terhadap bangsa ini. Selain agent of control bagaimana generasi muda harus bisa mengontrol kebijakan pemerintah dan memberikan solusi besar untuk bangsa yang memasuki usia yang cukup lumayan dewasa,” tutur Sabpri.
Kemudian generasi muda, lanjutnya, dituntut sebagai agent of social untuk kembali mengabdikan diri kepada masyarakat dan bangsa. karena menurutnya Muda adalah kekuatan. Setiap anak muda, dimana pun mereka berada, adalah penentu masa depan. Pemuda sangat berbeda dengan generasi-generasi yang lebih tua, seperti generasi silent, generasi boomer, maupun generasi X karena faktor perkembangan teknologi membawa perubahan besar terhadap pola pikir dan pola kehidupan manusia saat ini.
Dijelaskannya pula, Pemuda saat ini dituntut harus lebih kreatif, aktif, dan inovatif, karena produk kreatif, aktif dan inovatif harus membiasakan diri untuk melakukan aktivitas pola hidup dengan mengikuti pola sehat produk digitalisasi.
Termasuk perkembangan budaya yang juga luar biasa pengaruhnya terhadap perubahan budaya dan gaya hidup (life style) yang merupakan dampak paling kentara akibat fenomena kemajuan revolusi industri.
“Karena sebagian besar anak muda saat ini telah terpengaruh oleh budaya barat yang dijadikan sebagai ‘kiblat’ dalam melakukan kehidupan sehari-hari (pola hidup), hari ini semakin berkembangnya pola budaya kebarat-baratan secara tidak langsung dapat menghilangkan sebuah identitas dan jati diri bangsa yang memiliki kekayaan budaya, adat dan istiadat sebagai bangsa yang besar yaitu bangsa Indonesia,” jelasnya.
Oleh karenanya kata Sabpri, Pemuda diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dan progresif dalam melakukan gerakan-gerakan positif untuk sebuah perubahan. Generasi milenial juga disebut sebagai pihak yang mendorong terjadinya transformasi dunia ke arah yang lebih baik dan melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan terhadap kualitas diri.
“Generasi milenial punya tantangan besar dalam menyambut Revolusi Industri 4.0 dan bonus demografi tahun 2030,” imbuhnya.(*)