JAKARTA, LASPELA- Yayasan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia menggelar acara kontes pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2019. Terdapat 56 finalis yang berasal dari masing-masing provinsi yang tersebar di seluruh Nusantara.
Dalam acara grand final Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2019 tadi malam Jumat, 23 Agustus 2019, bertempat di Gedung Balairung Soesilo Soedarman, Kemenpar RI, Jakarta.
Turut dihadiri tamu undangan yakni Anggota terpilih DPR RI 2019-2024 Bambang Patijaya (BPJ), Anggota DPD Babel Bahar Buasan, dan dewan juri grand final yakni Livi Zheng sutradara film Hollywood, Annisa Pohan Yudhoyono selaku influencer, tokoh masyarakat.
Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah, Ahli Motivasi dan Psikologi Roy Darmawan, Staf Khusus Menteri Ristek Dikti K.H. Abdul Wahid Maktub, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud RI, Wakil Rektor Univeritas Indonesia Bambang Wibawarta.
Bambang Patijaya (BPJ) mengemukakan bahwa dalam acara pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia sangat positif, terlebih Indonesia memiliki budaya yang banyak dan beragam.
“Kegiatan ini positif dan menarik, terutama untuk bangsa dalam memperkenalkan kebudayaan dan keberagaman di Indonesia. Seperti halnya Bryan Harlie (21) salah satu finalis Putera daerah yang mewakili budaya dari Provinsi Babel,” ujarnya kala diwawancarai di Gedung Balairung Soesilo Soedarman Kemenpar RI, Jakarta, Jumat (23/8/2019) malam.
“Saya juga berharap ke depannya para finalis Putera Puteri Kebudayaan Indonesia ini, bisa memperkenalkan kebudayaan kita ke kancah internasional,” harap BPJ sapaan akrabnya.
Sementara itu Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Faisal Abdullah menyatakan sebagai bangsa yang besar mari sama-sama saling menghargai dan menghormati dari Aceh sampai Papua.
“Karena kita semua yang hadir di sini tertuang dalam konstitusi pemerintahan negara atas terpilihnya para finalis Putera Puteri Kebudayaan Indonesia pada tahun ini,” ucapnya
Dia menjelaskan kebudayaan Indonesia harus dilestarikan, karena banyak suku, ras, dan budaya di negeri ini. Nantinya tugas duta-duta dan putera puteri kebudayaan Indonesia harus peduli terhadap budaya itu sangat penting.
“Tidak hanya terdiri atas pakaian, tari-tarian, tetapi cara berpikir yang semakin maju demi perkembangan peradaban Indonesia baik dari Aceh sampai Papua, Miangas sampai Rote,” tandas Faisal.
Diketahui event ini digelar oleh Yayasan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia. Terdapat 56 finalis terpilih dalam grand final Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2019, mereka harus menjalani masa karantina, dari 19-24 Agustus 2019 di Hotel Kyriad Metro Cipulir, Jakarta Selatan.
Selama empat hari para finalis menjalani masa karantina, melewati berbagai kegiatan, seperti pembekalan, photoshoot, pemaparan budaya Babel, interview, termasuk telah melakukan kunjungan ke Senayan bersama para finalis lainnya, untuk melakukan pertemuan dengan Ketua DPR RI.(Ar/San)