Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Musim kemarau mulai berdampak pada kekeringan lahan perkebunan dan sawah di Kabupaten Belitung, Senin (29/7/2019).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika mengatakan efek dari kemarau tahun ini sudah cukup mengkhawatirkan di seluruh wilayah Belitung.
“Kalau bicara soal kemarau pasti ada dampaknya ya, terutama daerah padi sawah, termasuk tumbuhan, tumbuhan lain juga. Masalahnya itu sebagian besar kita itu memakai hujan, tidak memakai irigasi-irigasi, sehingga akan mengganggu musim tanam kita secara keseluruhan,” ujar Destika.
Dari dampak musim kemarau ini, Destika menghimbau kepada seluruh petani di Belitung menghemat penggunaan air. Destika juga mengatakan, dari data BMKG, Belitung baru akan masuk musim hujan pada Oktober depan.
Lebih lanjut Destika mengatakan, memang belum ada petani yang mengeluhkan kepada mereka tentang kerugian yang petani alami. Tetapi hal ini bukan berarti petani tidak ada yang mengalami kerugian sama sekali. Dari ini, Destika memberika solusi untuk para petani tersebut.
“Makanya kami himbau kepada patani itu, terutama di sawah ya, masuk asuransi petani. Memang baru tahun ini untuk asuransi itu kita gencar melakukan sosialisasi, tapi mereka dari proses tanam itu kita kawal terus, sehingga akibat kemarau, akibat diserang penyakit, nanti itu ada penggantian dari asuransi itu,” katanya.
Selanjutnya ia menghimbau kepada suluruh petani Belitung agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dan setiap petani lada khususnya, ia menghimbau agar petani lada menggunakan daun gamal untuk menutup lahan lada mereka sehingga menjaga kelembaban pohon lada.
Saat ini jumlah lahan petani lada yang terdata saat ini mencapai 8 ribu hektar. Sedangkan untuk sawah mencapai 600 hektar. (din)