Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Untuk menciptakan generasi muda cinta dengan kebudayaan lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bangka Selatan (Basel) menggelarkan Festival Junjung Besaoh, di Pantai Laut Nek Aji, yang berlangsung 24-26 Juni 2019.
Plt, Kepala Disdikbud Basel Ramdani mengatakan festival junjung besaoh merupakan salah satu even atau ajang melestarikan dan mempromosikan budaya lokal serta kearifan Bumi Junjung Besaoh.
Pemerintah daerah maupun masyarakat wajib untuk menjaga kelestarian budaya lokal yang berjiwa kearifan sosial dan kental akan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Bangka Selatan yang tetap terus dijaga dan dilestarikan sampai anak cucu kelak.
“Budaya di Bangka Selatan tugas kita yang harus terus kita jaga dan kawal khususnya bagaimana menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan generasi muda sebagai pelaku kesenian,” kata Ramdani kepada wartawan, Rabu (26/6).
Menurut dia, generasi muda menjadi generasi penerus dalam melestarikan kebudayaan lokal sehingga terjaga dengan baik dan dapat dikembangkan serta ditingkatkan kebudayaan di Basel.
“Generasi muda sebagai pelaku kesenian untuk melanjutkan estafet generasi keseniaan lokal yang dapat menjadi warisan kepada anak cucu kita nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan, Sopian menambahkan pelaksanaan festival junjung besaoh merupakan kegiatan rutin yang dilaksnakan oleh Disdikbud Basel, khususnya bidang kebudayaan.
“Tujuan dari pelaksanaan festival junjung besaoh ini untuk melestarikan budaya tradisional agar pemuda tidak melupakan tradisi kebudayaan tradisional yang ada di Basel,” kata Sopian.
Ia juga menuturkan, pada festival junjung besaoh terdapat pada seni tradisi rudat, dambus, campak, rebana dan tari kreasi yang mana masing-masing peserta mendapat uang pembinaan dan trophy serta pemberian kenangan pada juri.
“Peserta yang ikut festival junjung besaoh diikuti oleh 20 peserta, dari rebana 6 peserta, campak 3 peserta, dambus 4 peserta, rudat 3 peserta, tari kreasi 4 peserta,” ujarnya. (Pra)