Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah, membuka Rapat Pengembangan Sistem Aplikasi Terintegrasi, e-Planning, e-Budjeting, e-Monev dan e-SAKIP yang diselenggarakan di Ruang Rapat Tanjung Pendam Kantor Gubernur Babel, Selasa (26/3/2019) sore.
Turut hadir Asisten Setda Babel Bidang Administrasi dan Umum, Darlan, Kepala Dinas Komunikasi Babel, Sudarman, Kepala Biro Setda Babel, para Operator OPD di lingkup Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Babel.
Abdul Fatah mengatakan, sistem akuntabilitas kinerja pemerintah yang dibahas saat ini, merupakan langkah gerak dari reformasi birokrasi dalam mengintegrasikan satu sistem dengan sistem lainnya.
“Oleh karena itu, saya berharap, dengan adanya pertemuan ini, kedepan di Pemprov Babel akan terbangun sistem terintegrasi antara e-Planning, e-Budgeting, e-Monev dan e-SAKIP yang merupakan muatan yang akan dievaluasi dan dimonitoring oleh KPK, dan sistem ini harus hadir di Pemprov Babel,” ujar Fatah dalam paparannya.
Selain itu, Abdul Fatah juga mengharapkan kepada pihak terkait, agar saling berkontribusi dan bersinergi, sehingga menghasilkan sistem terintegrasi dan dapat dipergunakan dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja Pemprov Babel.
“Saya juga berpesan kepada seluruh peserta rapat, agar memahami dan mampu menjalankan sistem yang akan dikerjakan dan dikembangkan. Dengan begitu, Babel memiliki sistem terintegrasi yang memuat e-Planning, e-Budgeting, e-Monev dan e-SAKIP.
“Pahami benar kerjanya sistem ini, dan bagaimana mengoperasikan sistem ini,” pinta Abdul Fatah.
Kepada pihak-pihak yang tergabung dalam tim pengembangan beserta OPD terkait, Wagub juga berharap dapat mewujudkan keinginan Gubernur Babel dalam pengembangan sistem yang direncanakan, dan dapat dioperasikan dalam waktu mendatang.
“Dalam waktu 4 bulan kemudian, kita dapat melihat hasilnya, dan pada bulan ke 5 kita sudah running ware,” kata Wagub Abdul Fatah.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur Babel, Saparuddin mengajak peserta rapat untuk meninggalkan paradigma lama dalam membangun sistem. “Kita harus meninggalkan paradigma lama dan membangun paradigma baru dalam membangun sistem. Personel kita akan kita didik dalam mengendalikan sistem yang ada, sehingga kita dapat mandiri,” ujar Saparuddin.
“Saya juga menginginkan dalam pembangunan sistem yang akan dibangun dapat diitegrasikan dengan e-Planning, e-Budgeting, e-Monev dan e-SAKIP, karena apabila berpatokan kepada orang lain, ini akan menjadikan ketergantungan kepada orang lain atau pengembangan lainnya,” tutupnya.rill/(wa)