DPRD Babel Dukung Perkembangan Program Sister Hospital Dalam Pelayanan Bedah Syaraf RSCM di Babel

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat mendukung adanya perkembangan program Sister Hospital antara RSUPN Dr Cipto Mangunkusomo dengan RS Dr (HC) Ir Soekarno, terkait dengan pengembangan pelayanan bedah syaraf dan intervensi nyeri juga perencanaan pengembangan tele konsultasi yang dilakukan oleh Tim Dokter RSUD Babel untuk masyarakat Bangka Belitung.

Pasalnya, Wakil Ketua DPRD Babel Toni Purnama bersama Komisi IV DPRD Bangka Belitung sharing perkembangan program Sister Hospital antara RSUPN Dr Cipto Mangunkusomo dengan RS Dr (HC) Ir Soekarno di Ruang Rapat Direksi RSCM, pada Selasa (19/3/2019) lalu.

Pertemuan tersebut diterima langsung oleh Dirut RSCM, Dr Lies Dina Liastuti, Sp. JP (K), MARS bersama beberapa direktur dan tim dokter spesialis. Ikut mendampingi DPRD Babel yakni pejabat dari Rumah Sakit Provinsi Bangka Belitung.

Dalam hal ini, Wakil Ketua DPRD Babel, Toni Purnama sangat mendukung anggaran untuk bidang kesehatan. Karena dengan adanya sistem ini, tim dokter di RSUD mendapat pendam­pingan dari Departemenen Bedah Syaraf RSCM sehingga masyarakat Babel tidak perlu ragu ataupun takut untuk berobat.

“Jadi tidak perlu lagi mau operasi harus berangkat ke Jakarta, dengan menunggu antrian yang cukup lama, sementara di Babel pun bisa dilakukan,” ujar Toni.

Dijelaskan Toni, berdasarkan hasil pertemuan tersebut dokter spesialis RSCM sudah melakukan visitasi sebanyak delapan kali ke Rumah Sakit Dr (HC) Ir Soekarno, dimulai pertama kalinya pada 24 Agustus 2017.

“Dari hasil visitasi tersebut sangat mengejutkan dimana Bangka Belitung merupakan provinsi tertinggi untuk hi­pertensi sehingga memperbesar risiko terkait syaraf juga neuroendovaskular,” ungkap Toni.

“Dengan adanya informasi ini, selain harus adanya peduli yang tinggi akan kesehatan dari masyarakat Babel sendiri, peningkatan kualitas SDM dan peningkatan pelayanan di RSUD harus terus dilakukan sehingga berobat di Babel seperti rasa berobat di RSCM. Kita juga sangat senang dengan program Sister Hospital ini, para dokter kami di RSUD selalu disupport dan didampingi,” tambah Toni.

Namun, diakui Toni untuk peningkatan kualitas SDM dan peningkatan pelayanan di RSUD di bidang kesehatan untuk di Babel sendiri masih sangat terbatas sehingga perlu adanya pelatihan-pelatihan khusus.

“Maka kita nantinya minta untuk penguatan SDM adanya ahli teknologi dan penguatan SDM ini dari mereka seperti konteks contoh RSCM, Dokter Spesialis yang baru lulus, kita belajar kinerja dari mereka. Dan yang terpenting kita mendesak adanya pelatihan-pelatihan dari segi teknis,” tutupnya.(wa)