Bank Indonesia Mencatat Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Tahun 2018 Mencapai 7,09 Persen

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat dimana nuansa positif perekonomian Indonesia tercermin pada perekonomian Babel, dengan pertumbuhan ekonomi Babel pada triwuan III tahun 2018 mencapai 7, 09% (yoy).

“Tentu pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2018 tumbuh menguat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 4,50%(yoy). Dan ini menjadi yang tertinggi di wilayah Sumatera, dimana perekonomian Sumatera tumbuh sebesar 4, 72% (yoy), dan nasional tumbuh sebesar 5,27% (yoy),” kata Kepala Perwakilan BI Babel, Tantan Heroika dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan di Ruang Tanjung Kelayang Lantai 4 Kantor Perwakilan BI Babel, Kamis (20/12/2018).

Tantan menyampaikan, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2018, didorong oleh masih kuatnya konsumsi domestik, membaiknya ekspor, serta menurunnya impor luar negeri.

“Dari sisi produksi pertumbuhan bersumber dari beberapa sektor utama, yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertambangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tantan menjelaskan bahwa untuk inflasi di penghujung tahun 2018 di daerah itu lebih terkendali yakni sebesar 3,07 persen (yoy).

“Inflasi Kepulauan Babel hingga penghujung tahun ini lebih terkendali, karena sinergitas program dan komunikasi antar instansi pemerintah daerah yang efektif. Sampai dengan bulan November 2018, Bangka Belitung tercatat mengalami inflasi sebesar 3,07% (yoy) atau sebesar 1,65% (ytd),” ungkapnya.

Untuk itu, terang Tantan dengan pencapaian tersebut, tercatat inflasi Bangka Belitung lebih rendah dibandingkan inflasi nasional dan semakin meningkatkan confidence level pencapaian inflasi di tahun 2018 dan menjadi babak baru untuk era inflasi yang terkendali di Bangka Belitung.

“Tekanan inflasi sampai dengan bulan November 2018 lebih didominasi oleh tekanan dari kelompok transportasi yang disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara,” terangnya.

Tantan menambahkan berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka pengendalian inflasi. Sinergi program dan komunikasi yang efektif telah berhasil meraih capaian inflasi yang terkendali di penghujung tahun 2018.

“Tentu ini merupakan wujud kerja aktif anggota TPID dan Satgas Pangan dalam mengimplementasikan program pengendalian inflasi yang berfokus pada kelembagaan, produksi, distribusi dan tata niaga serta informasi dan komunikasi,” tutupnya. (Wa)