PANGKALPINANG,LASPELA – Dinas Pariwisata, Kota Pangkalpinang saat ini giat-giatnya membangun sarana dan prasarana Pantai Pasir Padi. Pembangunan itu sebagai dasar penunjang perkembangan pariwisata Kota Pangkalpinang dan juga sebagai wujud visi dan misi walikota yakni Pangkalpinang kota Seribu Senyuman.
“Memang Pasir padi saat ini menjadi prioritas, menjadi fokus kami, karena memang Pangkalpinang saat ini kan cuma ada satu pantai yaitu pasir padi,” Ungkap Rosdiana Sekretaris Dinas Pariwisata saat di jumpai Laspela Group, Rabu (5/12/2018).
Ditambahkan Dwidy Sutiasti Kepala Bidang Pariwisata kota Pangkalpinang, sarana dan prasarana yang telah di bangun pihaknya selama tahun 2018 ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
“Jadi untuk sarana dan prasarana yang kita bangun di pantai pasir padi sudah selesai untuk 3 proyek, yang pertama Tourisme Informartion Center , kemudian Pedestrian pembangunan jalan setapak, dan kemudian rambu-rambu jalan, yang kita bangun bersumber dari dana DAK,” tuturnya.
Sementara Riharnadi selaku Kasi Sarana Promosi Dinas Pariwisata kota Pangkalpinang pun mengungkapkan sarana dan prasarana pada tahun 2019 nanti Dinas Pariwisata akan mengajukan beberapa pembangunan destinasi yang baru.
“Yang pertama adalah pintu gerbang, seperti yang kita tahu pantai pasir padi memang belum ada pintu gerbang yang representatif untuk penanda di kawasan, ini salah satu yang kita ajukan,” ungkapnya.
Kemudian memaksimalkan pembangunan pendistrian jalan. Pendistrian jalan atau jalan setapak ini kata dia belum maksimal, sehingga pihaknya berupaya akan menambah lagi jalan pembuka mulai dari utara hingga ke selatan.
Dinas Pariwisata juga lanjut dia, akan mengakomodir pembangunan pusat cindera mata, karena selama ini belum ada UMKM atau sejenisnya yang menjual cindera mata kepada pengunjung.
“Kedepan akan kita akomodir, sehingga pengunjung pun dapat membeli oleh-oleh khas kota Pangkalpinang,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga kata dia akan fokus pada pembangunan pusat kuliner, ini diharapkan nantinya pengunjung dapat menikmati kuliner dengan berbagai varian dan tentunya bernuansa kota Pangkalpinang.
“Hanya saja permasalahnnya, pihak kami bisa menata di lahan milik Pemerintah seluas 5,8 ha. Diluar itu kami akan upayakan juga agar penjual kuliner yang sudah ada dipinggir pantai dapat kita masukkan ke pusat kuliner,” tukasnya.(dnd)