Disparbud Bangka Barat Kembali Gelar Lomba Lintas Alam Menumbing

* Suwito Lakukan Evaluasi Guna Kelancaran Lomba

MUNTOK, LASPELA – Event wisata tahunan Lomba Lintas Alam Menumbing tahun 2018 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud ) Kabupaten Bangka Barat rencananya akan dilaksanakan tanggal 11 November mendatang. Untuk itu, beberapa evaluasi pun dilakukan Disparbud Kabupaten Bangka Barat.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Suwito, penumpukan peserta di Pos 2 yang terjadi pada tahun sebelumnya untuk tahun ini tidak akan terjadi lagi. Penumpukan terjadi disebabkan kuis menjawab pertanyaan dari para juri dilakukan di Pos 2.

” Salah satu yang harus dievaluasi adalah di Pos 2 yang didalam hutan pertama, itu terjadi penumpukan karena disitu terlalu banyak pertanyaan sehingga terjadi penumpukan dan kita harapkan tidak terjadi lagi di tahun ini,” ungkap Suwito kepasa Laspela diruang kerjanya, Rabu ( 17/10 ).

Jika kuis menjawab pertanyaan dipindahkan ke Pos 4 di bagian atas Bukit Menumbing, Suwito yakin penumpukan dan kemacetan akan terurai.

” Karena di Pos 2 didalam hutan itu, kondisi peserta masih prima, masih fit kan, tapi kalau pertanyaan pertanyaan di Pos atas atau Pos 4 itu mungkin mereka agak terurai, karena pengalaman di tahun kemarin tidak berapa lama tim terakhir diberangkatkan, tim awal sudah masuk finish,” tukasnya.

Seperti tahun sebelumnya, Lomba Lintas Alam Menumbing tahun ini masih dibagi dalam tiga kategori, yaitu kategori umum, pelajar dan mahasiswa serta pasukan terlatih dengan total hadiah uang tunai puluhan juta rupiah, trophy dan piagam. Untuk rute lomba kali ini pun, Suwito mengatakan tidak akan terlalu berat, karena tujuan lomba selain mempromosikan Bukit Menumbing, juga sebagai sarana edukasi bagi para peserta, terutama generasi muda.

” Lomba lintas alam ini lebih kepada lomba olahraga wisata dengan maksud memberikan pemahaman kepada generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan alam, kemudian dikaitkan dengan sejarah situs Menumbing yang mana disitu ada pesanggrahan tempat diasingkannya tokoh – tokoh pendiri bangsa,” ujar Suwito.

” Yang kita harapkan tahun ini mudah – mudahan lebih banyak lagi peserta yang hadir dan kita harapkan juga dari seluruh Babel para pelajar SMA/SMK ataupun Perguruan Tinggi juga dari luar Bangka Belitung untuk bisa ikut berpartisipasi,” harap Suwito. ( SK )