Markus Minta PPJ Babar Diturunkan

MUNTOK, LASPELA – Wakil Bupati Bangka Barat, Markus, SH meminta PPJ ( Pajak Penerangan Jalan, red ) diturunkan. Hal itu kata dia akan dituangkan kedalam Perubahan Peraturan Daerah ( Perda ). Penurunan PPJ terkait keluhan masyarakat mengenai mahalnya pulsa listrik. Menurutnya, Perda tersebut kini dievaluasi di Provinsi.

” Masalah pulsa listrik, rencananya nanti kita akan turunkan dengan menurunkan PPJ-nya. Masyarakat tidak mampu berapa watt kita akan turunkan PPJ-nya. Supaya pulsa listrik ini bisa turun. Kita kasihan lah sama masyarakat. Mungkin kita akan merubah Perda, ini lagi dievaluasi pihak provinsi,” ujar Markus usai rakor dengan Gubernur Erzaldi di Wisma Ranggam, Muntok, Rabu ( 8/8/2018 ) kemarin.

Markus berharap dengan adanya Perubahan Perda tersebut, masyarakat akan terbantu disaat keadaan ekonomi sekarang yang tidak menentu.

” Sekarang ekonomi masyarakat kan lagi lemah kan, jadi kita harapkan dengan begitu bisa membantu masyarakat lah.Kemarin dari Forum Desa juga menyampaikan ini, masalah pulsa listrik ini,” tambahnya.

20180808_151950

Upaya perubahan Perda dibenarkan Kepala Badan Pengolahan Pajak dan Retribusi Daerah Bangka Barat, Abimanyu. Menurut dia, Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2011 sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Bangka Barat.

Dalam perubahan Perda tersebut kata Abimanyu, PPJ akan dikenakan bervariasi. Sebelumnya pada Perda lama sebelum perubahan, PPJ 10% diberlakukan merata tanpa perbedaan.

” PPJ- nya akan dibeda – bedakan. Ade klasternya. Kalau di PLN kan sudah ada klasifikasinya. Jadi tinggal secara aplikasi nanti dirubah di PLN.
Dari rumah tangga yang 450 watt kebawah itu 3%, kemudian yang 900 watt kalau nggak salah 4 atau 5 %. Sampai yang 2200, baru 10%,” jelasnya saat ditemui diruang kerja Wakil Bupati Bangka Barat, Rabu ( 8/8 ).

Perubahan Perda Nomor 11 Tahun 2011, kata Abimanyu, setelah dievaluasi akan segera berlaku.

Mahalnya pulsa listrik, terutama di pedesaan, juga dikeluhkan Kadus Anyai Desa Air Menduyung Kecamatan Simpang Teritip, Ajung, apalagi saat ini, kondisi harga lada dan karet anjlok. Hal ini sudah sering dia sampaikan, baik kepada Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat bahkan kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman.

” Harapan masyrakat dari Pemerintah, kembalikan seperti semula. Kan sekarang isinya kan 50 ribu nih, kan masih 32, subsidi kan sudah dicabut, jadi kan kadang – kadang masyarakat ini mengeluh terus masalah pulsa PLN ini. Bukan hanya dari Air Menduyung Kundi bersatu, mungkin se – Bangka Barat juga mengeluh. Apalagi gejolak ekonomi, lada anjlok, karet segala macam anjlok. Jadi saya harap, semua juga sudah saya himbau tolong kembalikan seperti biasa,” harap Ajung via telepon, Kamis ( 9/8 ) kepada Laspela. ( SK )