PT TIMAH Bangun Akses Jalan Hubungkan Dua Desa di Basel

PAYUNG, LASPELA– PT TIMAH Tbk bersama masyarakat melakukan gotong royong membangun akses jalan yang menghubungkan Dusun Pangkalan Batu dan Desa Ranggung, Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan. Kegiatan yang dimulai pada Sabtu (5/5) tersebut mendapat kunjungan dan perhatian dari Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan.

Kepala Hubungan Masyarakat PT Timah Anggi Siahaan mengatakan, tujuan PT Timah Tbk mengadakan gotong royong adalah untuk mempermudah akses transportasi masyarakat di Dusun Pangkalan Batu.

Anggi menjelaskan, selama ini, masyarakat masih melalui sungai dengan pompong untuk menuju Desa Ranggung.

“Kegiatan ini juga merupakan salah satu program kerja PKBL dan CSR PT Timah Tbk yang bertema Membangun Infrastruktur Desa Tertinggal di Propinsi Bangka Belitung” ujar Anggi.

Gubernur Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi upaya yang dilakukan PT Timah dan masyarakat untuk membuka akses jalan yang menghubungkan kedua desa.

Ia mengharapkan agar proses pembangunan dapat berjalan lancar sehingga bisa segera digunakan masyarakat.

“Setelah jalan ini selesai, saya berharap agar anak-anak di sini dapat kembali bersekolah dan belajar dengan lebih baik,” ujar

Gubernur sembari berjanji akan membantu pembangunan mushola di Dusun Pangkalan Batu.
Dusun Pangkalan Batu sendiri terletak di pinggiran Desa Ranggung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan, atau sekitar kurang lebih 90 kilometer dari Kota Pangkalpinang.

Dusun ini dihuni sekitar 60 kepala keluarga. Untuk mencapainya dapat ditempuh melalui jalur darat.

Dari Desa Ranggung, perjalanan darat menggunakan mobil membutuhkan waktu kurang lebih 90 menit dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. Jika kurang hati-hati berkendara, mobil dapat terjebak di jalan yang berlumpur dan berlobang cukup dalam.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu sekitar 25-30 menit hingga sampai di Dusun Pangkalan Batu. Untuk sampai di pemukiman penduduk, ditempuh dengan berjalan kaki melewati perkebunan karet dan lada sekitar 15 menit.

Ketua RT Dusun Pangkalan Batu, Juhar (57) mengungkapkan, keberadaan Dusun Pangkalan Batu sudah ada dari sebelum zaman Nippon (penjajah Jepang-red).

“Di sini kami sudah turun temurun dari atok moyang. Masyarakat di sini rata-rata bekerja sebagai nelayan dan berkebun,” ujar Juhar.

Dikatakan Juhar, dulu mereka menyeberang menggunakan titian pepohonan untuk mencapai Desa Ranggung. Sejak tahun 1988 masyarakat mulai menggunakan pompong untuk menyebrang hingga saat ini.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya kunjungan PT Timah dan juga Bapak Gubernur ke tempat kami ini. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli bahkan ikut langsung membantu kami membangun akses ini. Insyaallah jika jalan ini selesai maka akan mempermudah aktifitas kami dan juga anak-anak kami untuk bersekolah,” ujar Juhar.

Untuk membuka akses jalan, PT Timah Tbk mengerahkan 3 unit excavator dan 4 unit dump truck. Operasional kegiatan ini didanai dari anggaran CSR PT Timah Tbk.

Kepala Divisi PKBL dan CSR Ali Samsuri dan sejumlah karyawan PT Timah tampak ikut bergotong royong bahu mebahu bersama masyarakat setempat merintis dan membuka akses jalan di desa tersebut. (ril/timah)