Oleh : Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Sebagai salah satu daerah penyuplai hasil laut terbanyak di Provinsi Bangka Belitung (Babel), tak heran apabila masyarakat Kabupaten Bangka Selatan (Basel) memanfaatkan hasil laut untuk diolah menjadi bahan produk khas lokal Basel, yakni terasi alias belacan.
Produk industri kecil menengah (IKM) kabupaten Bangka Selatan saat ini sudah bertebaran di setiap sudut ibukota Basel, Toboali ini.
Akan tetapi para pelaku IKM merasa perlu adanya perhatian khusus oleh pemerintah daerah Bangka Selatan, pasalnya pelaku IKM Basel mengaku kesulitan dalam memasarkan produk rumahan yang mereka geluti ini.
“Sekarang ini kami butuh cara menjual, memasarkan produk jualan kami agar agar dikenal orang dan menambah pendapatan kami,” kata Melly, pelaku IKM terasi Kampung Padang, Toboali kepada wartawan, Minggu (19/4).
Ia mengakui saat ini penjualan IKM miliknya agak sepi, hal ini ia katakan karena banyak yang berjual melalui online shop. “Untuk beberapa bulan terakhir ini penjualan terasi disini sedikit mengalami penurunan omset, karena banyak yang jual secara online, dan kami kurang paham cara seperti itu,” ujar Melly.
Tak hanya itu, Melly menuturkan minimnya peralatan untuk menunjang usaha IKM terasi miliknya menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan produk lokal khas Junjung Besaoh ini. Dan ia berharap Pemda Basel dapat memberi solusi atau jalan keluar agar pelaku IKM terasi Basel lebih maju lagi dalam jalankan usahanya.
“Kalau untuk sekarang ini, kami perlu perhtian dari pemerintah Basel berupa mesin giling yang praktis, penambahan alat cetak kayu dan alat pemotong belacan,” ujarnya.
Juga lanjut Melly, dengan ditambahkan alat cetak kayu terasi agar lebih memudahkan kelompok IKM Toboali mengembangkan usaha.