Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Untuk meningkatkan kedatangan wisatawan dari internasional maupun domestik. KEK Tanjung Gunung hadir memberikan Destinasi MICE berkelas dunia yang sedang di rencanakan.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang. Ini merupakan syarat mutlak untuk sebuah Destinasi wisata,” kata Pengelola KEK Tanjung Gunung Djohan Aping, di sela-sela mendampingi Menteri Pariwisata RI, Arif Yahya dan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan yang meninjau langsung KEK Tanjung Gunung di Pantai Pan Semujur, Bangka Tengah, Jumat (13/4/2018).
Ia menyampaikan KEK Tanjung Gunung memiliki visi untuk dapat menghubungkan pariwisata di pulau Bangka Belitung. Yang mana terdapat 7 pulau yang dapat menjadi sorot wisata seperti Pulau Panjang dan Pulau Ketawai sebagai Private Resort. Pulau Semujur dan Pulau Bebuar sebagai Eco – Tourism dan Glamping, Pulau Gusung Asam dan Pulau Gusung Pasir sebagai Snorekling Spot dan Water Sport Activity, serta Pulau Gelasa sebagai Entertaiment hubungan antara KEK Tanjung Gunung dan Tanjung Kelayang.
“Keberadaan pulau-pulau kecil tersebut dapat menjadi area untuk wisata Island – Hopping yang menghubungkan Bangka dan Belitung,” jelasnya.
Djohan mengatakan tambahan value inilah yang kemudian di kombinasikan dan konsep Island Hopping. Dimana menjadikan kawasan seluas kurang lebih 385 Ha dengan 7 pulau di sekelilingnya menjadi Benefit tersendiri.
“KEK Tanjung Gunung memiliki potensi untuk dapat bersinergi dengan kawasan KEK Tanjung Kelayang di Pulau Belitung yang jelas memperkuat konsep pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung sehingga visi untuk menjadikan Babel sebagai gerbang jalur destinasi wisata Indonesia dari Asia Pasifik kian kuat,” papar Djohan.
Djohan menjelaskan ketika wisatawan berada disini bisa melihat langsung kearah laut cina kalau sekarang laut Natuna. Ini merupakan potensi besar untuk wisata maritim.
“Disini Kek Tanjung Gunung merupakan dataran sunda yang memiliki air hangat setiap tahunnya. Secara otomatis ikan akan bertelur dan menetas disini setelah itu mereka akan pergi,” sebutnya.
Kalau di bandung lanjut Djohan merupakan Factory outlet bidang kain. Dan untuk KEK Tanjung Gunung akan jadikan Factory outlet Makanan ikan, potensi ikan bisa kita jadi barang makanan seperti otak-otak, kerupuk, getes, pempek dan lain lainnya.
“Dengan kedatangan pak Menteri bisa memicu semangat kita. Ini adalah buster Pariwisata kita agar kita tidak tumbuh secara alamiah. Makanya kita butuh dukungan dari pusat melalui Kementerian Pariwisata,” tuturnya.
Djohan memaparkan bahwa Bangka Belitung terletak pada jalur sutera modern antara negara-negara di dunia dengan semboyan “One Belt One Road”.
“Kawasan ini juga sering disebut OBOR (One Belt One Road). Dimana dengan adanya KEK Tanjung Gunung ini kita bisa menarik Wisatawan asing yang melintas mengunakan kapal pesiar tersebut singgah satu atau dua malam,” harapnya.
Ia mengungkapkan kawasan pariwisata ini juga menyediakan fasilitas komersial, mulai dari MICE dan Mall sampai Craft Market yang menjual cenderamata dan kerajinan lokal yang dihasilkan oleh penduduk setempat.
“Kombinasi dari berbagai produk pengembangan yang bervariasi diharapkan dapat menarik wisatawan baik Internasional maupun domestik. Karena MICE dan Mall yang dapat menjadi area komersial dan sebagai tempat diadakannya event-event budaya maupun pemerintahan,” terangnya.
Djohan menambahkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan fasilitas yang di bangun baru sekitar 50% dari 300 hektar yang miliki.
“Saat ini kita sedang mengajukan Syarat syarat pengajuan KEK kepada dewan KEK dan sudah sampai pak Menteri Pariwisata untuk di tindaklanjuti,” tutupnya. (Wa)