Oleh : Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Dengan semangat memperingati hari Buku Anak Internasional, Forum Anak Bangka Selatan (FABS) bersama dengan Fasilitator Anak Daerah (FAD) membagi stiker dengan tema Hari Anak Internasional, Minggu (8/4) pagi di seputaran area Car Free Day (CFD) Toboali, Bangka selatan.
Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah membaca buku bersama anak – anak kelurahan tanjung ketapang dan ikuti oleh anak – anak yang sedang Car Free Day di Toboali.
Pembagian stiker dilakukan oleh anggota Forum Anak Bangka Selatan secara bersama-sama saat senam pagi berlangsung. Adapun Target pemberian stiker yakni anak-anak usia dibawah 18 tahun serta diberikan kepada orang tua yang ikut senam pagi.
Tidak hanya itu, Bunda Paud Bangka Selatan juga mendapatkan stiker yang dibagikan Forum Anak Bangka Selatan dan Fasilitator Anak Daerah.
Setelah senam pagi anggota FAB dan FAD bersama Bunda Paud berjalan menuju laut nek aji dengan berjalan kaki. Di laut nek aji anak – anak sudah berkumpul sejak pukul 7.30 WIB yang dipandu Dinar selaku koodinator Rumah Anak di kelurahan tanjung ketapang. Anak – anak yang dikumpulkan merupakan Binaan FAD dalam kegiatan bimbingan belajar.
Ia mengatakan, kegiatan baca buku bersama anak berlangsung di pantai laut nek aji ini senantiasa memberikan semangat literasi terhadap lingkungan anak. “Anak – anak diajarkan membaca sejak dini agar dapat membuka cakrawala pengetahuan. Membaca juga dapat memberikan stimulasi kemampuan komunikasi dan dapat membentuk karakter anak,” ujar Dinar.
Sementara itu, Nabila selaku ketua Forum Anak Bangka Selatan tahun 2018-2019 berharap dengan adanya kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati hari Buku Anak Internasional ini, anak – anak di Bangka Selatan terbiasa untuk membaca sejak dini.
“Gerakan membaca sejak dini harus menjadi populer di Bangka Selatan,” sebut Nabila.
Tidak hanya itu, Istiya Marwinda selaku ketua Fasilitator Anak juga berharap dengan aktifnya FAD ikut membantu tumbuh kembang anak lebih baik dan selalu bekarya dalam hal positif juga anak merupakan generasi penerus bangsa dikemudian hari.
“Kami berharap kegiatan ini dapat berdampak positif terhadap pembangunan Bangka Selatan yang diwujudkan melalui anak dan akan memberikan energi positif bagi perkembangan Kabupaten Ramah Anak. Sehingga tidak dipungkuri Kabupaten Bangka Selatan Layak Anak akan segera terwujud,” harap Istiya.