Oleh Abdullah Randi
PANGKALPINANG, LASPELA –
Bangka Belitung mulai dilirik pedagang rempah internasional. Gubernur Erzaldi mengatakan, saat ini sudah ada pembeli rempah dari India bernama Siva Kumar dan dari Singapura Varma Kvm mengunjungi Bangka Belitung. Kedatangannya untuk melihat kualitas lada Babel, untuk itu tim pemasaran langsung membawa pembeli ke gudang lada.
Keinginan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman membangkitkan perdagangan Muntok White Pepper mulai menunjukan hasilnya. Setelah mengikuti Konferensi Rempah Internasional di Jaifur, India beberapa waktu lalu, kini pembeli rempah tingkat internasional mulai mendatangi Babel.
“ Ada kunjungan buyer lada dari India pada Sabtu, (24/3/2018). Pemain rempah tingkat internasional ini kita ajak ke Desa Puding. Sebab salah satu gudang program resi gudang terdapat di Desa Puding,” kata Gubernur Erzaldi.
Kedatangan pelaku pedagangan rempah internasional dari India dan Singapura langsung disambut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Bangka Belitung. Saat mengunjungi Bangka Belitung, dua pedagang ini didampingi Magrizan serta Nina Rahardjo kepala pemasaran dari Jakarta.
Pertemuan dilanjutkan ke Desa Puding, pasalnya pembeli ingin melihat langsung kualitas lada. Program pemerintah provinsi meningkatkan kualitas lada dan kesejahteraan petani lada melalui resi gudang mendapat apresiasi positif dari Siva Kumar dan Varma Kvm.
“Warehouse is impressive. Traceability becomes easier to market to the end user. Because end user becomes more confident to buy. It is collective effort of the government to create trust in the end user especially to buyer in America,” Kata Varma Kvm.
Pembeli tentunya ingin membeli barang bagus, namun selama ini mereka merasa belum ada sistem bagus seperti ini. Keinginan serius pemerintah meningkatkan kualitas dan traceability sangat membantu dalam pengadaan barang dan mendapatkan harga bagus.
Pedagang rempah internasional ini sangat bangga dengan kebijakan Gubernur Erzaldi yang telah membuat sistem resi gudang. Mereka kagum ketika mengetahui pemerintah melalui koperasi menjemput lada dari rumah-rumah petani.
“Program resi gudang ini juga dinilai sangat baik, karena ada upaya pemerintah menguji mutu lada dengan biaya ditanggung pemerintah,” kata Tanaim dari Diperindag Babel.
Selama dua hari pedagang rempah internasional ini berada di Babel, rencananya akan diajak melihat perkebunan lada milik H. Sukri alias H. Duk.
“Mereka menyarankan agar dibuat kontrak jangka panjang untuk menyukseskan program resi gudang ini,” jelasnya.(“/Rill)