PANGKALPINANG, LASPELA – Program pemutihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang digagas Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Udin, resmi berakhir pada November lalu dan terbukti memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah.
Hingga 30 November 2025, realisasi PBB-P2 telah mencapai Rp 16,65 miliar atau 92,51 persen dari target Rp 18 miliar.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kota Pangkalpinang, DR. Muhammad Yasin, SE, MM, menyampaikan bahwa program pemutihan yang berjalan sepanjang tahun 2025 berhasil mendorong percepatan pelunasan pajak oleh masyarakat.
“Sejak pemutihan PBB dilaksanakan dan hingga berakhir pada November kemarin, peningkatan pembayaran oleh wajib pajak sangat terlihat. Realisasi kami sudah mencapai lebih dari 92 persen dari target,” ujar Yasin, Rabu (3/12/2025).
Yasin menjelaskan bahwa selama periode pemutihan, jumlah wajib pajak yang membayar mengalami kenaikan signifikan.
Dibandingkan November 2024, terjadi peningkatan 3,46 persen, atau sebanyak 6.353 wajib pajak yang melakukan pembayaran lebih cepat dan tepat waktu.
“Kebijakan pemutihan Pak Wali Kota Prof. Udin memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyelesaikan kewajiban tanpa terbebani denda atau piutang. Ini membuat kesadaran masyarakat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya.
Meskipun realisasi meningkat, Bakeuda mencatat masih adanya sejumlah kendala yang menghambat kelancaran pembayaran. Di antaranya adalah ketidaksesuaian data SPPT, seperti objek pajak yang telah berpindah kepemilikan namun belum diperbarui, data ganda, dan alamat objek pajak yang tidak lagi sesuai.
“Kendala-kendala ini menyebabkan sebagian wajib pajak tidak menerima SPPT, sehingga berdampak pada tunggakan. Namun ini sedang kami benahi secara bertahap,” ungkap Yasin.
Bakeuda juga menemukan bahwa sebagian masyarakat masih enggan membayar PBB meski sudah difasilitasi melalui pemutihan.
Menurut Yasin, hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti tingginya tunggakan lama dan kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil.
“Ada wajib pajak yang memiliki tunggakan cukup besar sehingga tetap ragu membayar. Selain itu, sebagian dari mereka tinggal di luar kota dan tidak mendapat informasi tepat waktu,” tutur Yasin.
Dengan sisa waktu hingga akhir tahun, Bakeuda tetap optimis realisasi PBB-P2 dapat mencapai bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
“Kami tetap gencar melakukan sosialisasi dan perbaikan data. Dengan dukungan masyarakat dan kebijakan yang telah berjalan, kami yakin bisa menutup tahun ini dengan capaian maksimal,” kata Yasin. (dnd)







Leave a Reply