Daya Tarik Wisata Meningkat, Kunjungan Turis ke Babel Terus Melonjak

Avatar photo

PANGKALPINANG, LASPELA — Sektor pariwisata Kepulauan Bangka Belitung kembali menunjukkan tren positif. Pada Oktober 2025, jumlah perjalanan wisatawan nusantara mencapai 355,40 ribu perjalanan, naik 5,53 persen dibandingkan September dan melonjak 42,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Capaian ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto H. Silitonga, melalui Berita Resmi Statistik pada 1 Desember 2025.
Data BPS mencatat jumlah tamu yang menginap sepanjang Oktober 2025 sebanyak 57.574 orang, tumbuh 10,16 persen dibanding bulan sebelumnya dan meningkat 12,94 persen dibanding Oktober 2024.

Sebagian besar wisatawan, 73,52 persen memilih hotel berbintang. Tingkat penghunian kamar hotel berbintang mencapai 28,95 persen, dengan Kota Pangkalpinang sebagai wilayah dengan okupansi tertinggi (34,74 persen), sementara Kabupaten Bangka mencatat okupansi terendah (17,11 persen).

 

Wisatawan mancanegara tercatat memiliki lama menginap lebih panjang, yakni 2,42 malam, dibanding wisatawan domestik yang rata-rata menginap 1,59 malam.

Menanggapi peningkatan kinerja pariwisata ini, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Babel, Wydia Kemala Sari, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya.
Wydia menegaskan, pertumbuhan ini tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak dan semakin baiknya kualitas daya tarik wisata. Berdasarkan data Disparbudkepora, Kepulauan Bangka Belitung telah memiliki 640 daya tarik wisata, yang terdiri dari 216 daya tarik wisata budaya, 372 daya tarik wisata alam, dan 52 daya tarik wisata buatan.

“Daya tarik wisata yang dikelola dengan semakin baik menjadi pemicu utama meningkatnya minat wisatawan berkunjung ke Babel,” jelas Wydia.

Pada 2024, jumlah wisatawan yang menginap di hotel berbintang tercatat 482.541 orang, terdiri dari 476.904 wisatawan nusantara dan 6.637 wisatawan mancanegara.

Wydia juga menyampaikan Pemprov Babel terus menyiapkan strategi komprehensif untuk memperkuat daya saing pariwisata daerah, salah satunya melalui penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPARPROV) 2026–2045, yang selaras dengan RIPARNAS.

“Pariwisata kini menjadi salah satu program unggulan dan motor penggerak transformasi ekonomi Babel. Sektor ini memiliki multiplier effect yang kuat dan prospek jangka panjang yang sangat menjanjikan,” pungkas Wydia dengan nada optimis. (*/rls/rel)

 

Leave a Reply