Kasus ISPA di Pangkalpinang Melonjak, Hingga Oktober 2025 Tercatat 26.243 Kasus

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Thamrin, (ist)

PANGKALPINANG, LASPELA — Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mencatat terjadinya peningkatan signifikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada tahun 2025.

Hingga Oktober 2025, tercatat sebanyak 26.243 kasus, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang berjumlah 20.906 kasus.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Thamrin, menjelaskan bahwa peningkatan ini didominasi oleh kelompok usia produktif (19–59 tahun) dengan 15.362 kasus, disusul oleh lansia dan anak-anak.

“Aktivitas di luar rumah, paparan polusi, dan perubahan cuaca ekstrem menjadi faktor yang memicu meningkatnya kasus ISPA di masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Media Laspela melalui Pesan WhatsApp, Kamis (13/11/2025).

Menurut dr. Thamrin, selain mobilitas masyarakat yang tinggi, polusi udara dan perubahan cuaca ekstrem turut memperburuk kondisi kesehatan pernapasan.

“Pergantian musim yang cepat, paparan debu di jalan, serta kelembapan udara yang tinggi dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga masyarakat lebih rentan terserang ISPA,” jelasnya.

Sebagai langkah penanganan, Dinas Kesehatan terus mengintensifkan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (GERMAS) melalui kegiatan seperti senam bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, dan edukasi tentang pola hidup sehat.

“Kami juga memperkuat layanan posyandu agar anak-anak yang rentan dapat terdeteksi lebih awal dan mencegah komplikasi,” kata dr. Thamrin.

Selain itu, vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) juga telah disediakan untuk bayi usia 2, 3, dan 12 bulan sebagai upaya pencegahan pneumonia, salah satu bentuk berat dari ISPA.

Terkait kesiapan menghadapi lonjakan pasien di musim pancaroba, dr. Thamrin memastikan fasilitas kesehatan di Pangkalpinang siap melayani masyarakat.

“Kami memiliki tenaga medis yang mumpuni, ketersediaan obat dan alat pelindung diri seperti masker tetap terjaga, serta rumah sakit rujukan bagi kasus pneumonia berat,” terangnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala ISPA.

“Kami berharap kesadaran masyarakat meningkat untuk menjaga daya tahan tubuh dan menghindari paparan polusi. Dengan kolaborasi semua pihak, angka kasus ISPA dapat kita tekan bersama,” tutup dr. Thamrin. (dnd)

 

Leave a Reply