PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar operasi pemulihan daerah rawan narkoba, Senin (10/11/2025).
Fokus utama operasi kali ini adalah Kampung Sukadamai di Kelurahan Tanjung Karawang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Pasalnya, pada Kamis sebelumnya, BNNP Babel bersama Polres Bangka Selatan dan TNI telah melakukan penggerebekan di pasar Kampung Sukadamai dan berhasil menangkap 11 orang yang terlibat aktivitas narkoba.
“Pasar Sukadamai ini benar-benar pasar narkoba. Kondisinya sangat ramai, seperti pasar biasa yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, namun di beberapa titik terdapat transaksi narkoba yang dilakukan secara terang-terangan,” kata Brigjen Pol. Eko Kristianto saat menggelar konferensi pers di Kantor BNNP Babel, Senin (10/11/2025) sore.
Dia mengatakan, setelah penindakan, BNNP Babel menggandeng seluruh RT/RW, lurah, camat, tokoh agama, dan takmir masjid untuk membentuk forum pemulihan Kampung Sukadamai.
“Forum ini diharapkan dapat mengubah citra kampung yang selama ini dikenal sebagai “pasar narkoba” menjadi wilayah yang bersih dan aman dari narkoba,” tegasnya.
“Operasi ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada upaya pemulihan melalui pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi,” sambungnya.
Selain Kampung Sukadamai, BNNP Babel juga melakukan penindakan di Desa Tanjung Hulu dan berhasil menangkap tiga orang terkait penyalahgunaan narkoba. Para pengguna narkoba akan direhabilitasi melalui pendekatan religi di mushola dan klinik BNNP Babel.
Brigjen Pol. Eko Kristianto, menjelaskan bahwa operasi ini menindaklanjuti operasi serupa di wilayah lain seperti Kampung Ambon dan Kampung Bahari di Jakarta Barat.
“Operasi pemulihan ini penting karena kami tidak hanya memberantas narkoba, tetapi juga memulihkan masyarakat dari dampak buruk narkoba,” ujarnya.
BNNP Babel berkomitmen untuk terus melakukan penindakan, pencegahan, dan rehabilitasi narkoba di seluruh wilayah Kepulauan Bangka Belitung dengan moto “Melayani dan Humanis”.
“Rehabilitasi religi ini adalah bentuk sayang kami kepada masyarakat Bangka Belitung. Kami berharap program ini dapat membantu para penyalahguna narkoba untuk pulih dan kembali ke masyarakat,” tutupnya. (chu)







Leave a Reply