Oleh: Agus Ismunarno
PANGKALPINANG, LASPELA– Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung terus memperjuangkan penobatan Depati Amir dan H. AS. Hanandjoeddin sebagai Pahlawan Nasional.
Kali ini Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman menjalankan strategi jitu agar cita-cita yang sudah lama dirindukan masyarakat Babel segera terwujud.
Selain sejumlah cara, Gubernur Dr H Erzaldi Rosman mengajak sinergi tiga profesor turun langsung meneliti jejak rekam dua sosok tersebut.
Tiga profesor yang bakal melakukan penelitian adalah Prof. Dien, Prof Dr Susanto Zuhdi Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan Prof. Bambang Purwanto. Selain itu budayawan asal Babel Akhmad Elvian juga dilibatkan.
Nama pahlawan dari Babel, tandas Gubernur Erzaldi, sudah pernah diajukan ke pemerintah pusat. Kali ini tahapan pengajuan harus lebih matang dan lengkap.
Profesor yang menelusuri arsip tersebut agar melakukan langkah-langkah efisien dan efektif.
“Kita akan melayangkan surat ke Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk persetujuan penelusuran arsip pahlawan dari Babel ke Belanda,” kata Gubernur saat pertemuan di ruang kerjanya, Kamis pagi (1/3/2018).
Hasil penelusuran arsip bisa dijadikan buku dan dapat dipergunakan anak sekolah di Babel.
Gubernur menginginkan Tahun Ajaran baru 2018, siswa di Babel sudah mempelajari tentang Depati Amir sebagai bahan ajar di sekolah.
Prof Dien Madjid menyambut baik atas keinginan Gubernur Babel untuk memperjuangkan Depati Amir dan H. AS. Hanandjoeddin menjadi Pahlawan Nasional.
“Kami siap membantu,” tegasnya meyakinkan.
Tim terdiri dari tiga profesor ini akan menelusuri arsip calon pahlawan nasional. Dien menjelaskan, tahun 2004 lalu telah dilakukan penelusuran terkait perjuangan Depati Amir ke Belanda. Saat ini telah disalin dari bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia.
“Salinan itu masih dalam bentuk draft yang akan dijadikan buku. Diperlukan data-data primer yang akan dibuat untuk memperlancar pembuatan biografi menjadi buku. Terkait keberangkatan menelusuri arsip-arsip lainnya, dilakukan dalam waktu dekat,” ungkap Dien.
Budayawan asal Babel Akhmad Elvian menambahkan, masih dibutuhkan beberapa hal yang harus dilengkapi untuk mengusulkan perjuangan kepahlawanan Depati Amir menjadi pahlawan nasional ke pemerintah pusat. Terutama terkait dengan arsip-arsip pendukung lainnya.
“Biografi Depati Amir akan menjadi acuan valid menjadikan Depati Amir sebagai Pahlawan Nasional dari Babel, termasuk penelusuran arsip-arsip lainnya yang akan dilakukan ke Belanda,” terangnya. (humaspro/TKG/ags)